Tergerus Minimarket, Ini Daftar Hypermarket yang Masih Bertahan di RI

Nadya Zahira
24 Juli 2023, 18:27
Warga berbelanja makanan dan minuman di salah satu minimarket Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksi industri makanan dan minuman bisa tumbuh lima persen hingga tujuh persen pada t
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Warga berbelanja makanan dan minuman di salah satu minimarket Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/12/2020). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksi industri makanan dan minuman bisa tumbuh lima persen hingga tujuh persen pada tahun 2021 didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh hingga enam persen berdasarkan proyeksi International Monetary Fund (IMF).

Sejumlah ritel skala besar atau hypermarket tertekan setelah pandemi Covid-19. Sebagian ritel tersebut bahkan sepi dan gulung tikar. 

Laporan United States Department of Agriculture (USDA) yang bertajuk Indonesia: Retail Foods edisi Juli 2023 menyatakan hasil penjualan ritel didominasi oleh minimarket sepanjang 2022. 

Pada 2022, Alfamart menjadi toko ritel modern terlaris di Indonesia untuk kategori penjualan makanan, minuman, dan kebutuhan harian. Sepanjang 2022 Alfamart mencetak pendapatan penjualan sebesar US$ 7,62 miliar.

Adapun Indomaret yang menempati posisi puncak empat tahun berturut-turut, tergeser ke peringkat dua dengan pendapatan penjualan US$ 7,6 miliar pada 2022. Posisi ketiga adalah Alfamidi dengan penjualan US$ 1,1 miliar. Pendapatan penjualan minimarket lainnya yaitu Circle K mencapai US$ 181 juta, yang menempatkannya di posisi ke-9.

Sementara penjualan hypermarket seperti Hypermart, Super Indo, Transmart Carrefour, Carrefour, Lotte Mart, berada di urutan selanjutnya. Penjualan lima hypermarket tersebut mencapai US$ 1,66 miliar. Angka tersebut bahkan masih lebih kecil jika dibandingkan penjualan Alfamart yang ada di posisi puncak.

Perbedaan Hypermarket, Seupermarket, dan minimarket di antaranya terletak pada ukurannya. Dikutip dari Peraturan Presiden atau PP Nomor 112 tahun 2007 Hypermarket adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang serta memiliki luas di atas 5.000 m2. 

Hypermarket hanya boleh berlokasi pada akses sistem jaringan jalan arteri dan tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lokal atau lingkungan di dalam kota/perkotaan. 

Sementara supermarket luasnya hanya sekitar 400 m2 sampai 5.000 m2.  Supermarket tidak boleh berlokasi pada sistem jaringan jala lingkungan, dan tidak boleh berada pada kawasan pelayanan lingkungan di dalam kota/perkotaan.

Lain halnya dengan Minimarket yang memiliki luas yang lebih kecil yakni kurang dari 400 m2. Minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan jalan, termasuk sistem jaringan jalan lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan perumahan di dalam kota atau perkotaan. 

Hypermarket Masih Bertahan

Pakar Pemasaran dan Perilaku Konsumen dari Universitas Indonesia, Sri Rahayu Hijrah Hati, mengatakan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan gerai ritel tutup. Faktor tersebut di antaranya adalah ekspansi berlebihan, pandemi, pertumbuhan ekonomi, demografi dan perubahan perilaku konsumen.

Meski demikian, terdapat sejumlah hypermarket yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Di antaranya sebagai berikut:

1. Hypermart

Hypermat merupakan milik konglemerat James Riady. Rite ini merupakan Hypermarket terbesar kedua di Indonesia yang sudah berdiri sejak 15 Januari 2024.

Tercatat Hypermart telah memiliki sebanyak 111 gerai di Indonesia. Hypermarket menjual berbagai jenis barang yang mencapai lebih dari 30.000 item dengan harga yang lebih terjangkau di kelasnya. Hypermart juga selalu mengadakan promosi yang dikemas secara kreaatif. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...