Empat Gangguan Utama LRT Jabodebek Dievaluasi Kemenhub
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi empat gangguan utama Lintas Raya Terpadu Jakarta Bogor Depok dan Bekasi atau LRT Jabodebek. Empat gangguan utama ini berdasarkan laporan masyarakat sejak LRT Jabodebek dioperasikan Senin (28/8).
Empat gangguan utama LRT Jabodebek yakni pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan hingga sistem operasi,
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan proses evaluasi di bawah pengawasan langsung Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
"Saat ini tengah ditangani oleh INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI serta stakeholder terkait, dan ditargetkan selesai awal September hingga akhir Oktober," ujar Adita melalui keterangannya, di Jakarta, dikutip Jumat (8/9).
Adita mencatat hingga Rabu (6/9) sore, jumlah penumpang yang telah dilayani oleh LRT Jabodebek mencapai 331.947 orang. Dia menilai angka tersebut menunjukkan animo masyarakat yang sangat tinggi untuk mencoba LRT Jabodebek.
"Alhamdulillah sejauh ini feedback yang kami terima relatif positif, meski ada beberapa catatan yang perlu kami evaluasi terkait operasional LRT Jabodebek," ujarnya pula.
LRT Jabodebek memiliki 12 rangkaian kereta (trainset) untuk melayani penumpang. Jumlah rangkaian kereta itu secara bertahap akan ditambahkan hingga keseluruhan rangkaian kereta sebanyak 31.
Formasi keretanya terdiri dari 27 rangkaian untuk penumpang, dua rangkaian perawatan berat, dan dua rangkaian disiagakan sebagai cadangan.
"Dengan jumlah rangkaian tersebut, untuk saat ini LRT Jabodebek akan dioperasikan dari pukul 05.00 WIB hingga 18.58 WIB dengan headway 10-20 menit," kata Adita.
Ia optimis ke depan LRT Jabodebek dapat dioperasikan sesuai dengan pola operasi ideal dengan jam operasi lebih lama dan headway hingga 4-8 menit ketika keseluruhan rangkaian kereta sudah dijalankan secara bertahap, sehingga masyarakat diharapkan dapat terus memantau jadwal LRT Jabodebek.
Kemenhub memberlakukan tarif promosi sebesar Rp5.000 untuk seluruh lintas pelayanan hingga 30 September 2023. "Setelah September ini, kami akan berlakukan skema tarif maksimal Rp 20.000 untuk seluruh lintas pelayanan, namun tetap kami buka opsi untuk pemberlakuan promo dengan skema lain jika ada masukan lebih lanjut," kata Adita.