India dan Pakistan akan Terus Borong Minyak Sawit dari Indonesia

Andi M. Arief
3 November 2023, 14:37
sawit, minyak sawit
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.
Ilustrasi.

Permintaan terhadap minyak sawit mentah atau CPO ke negara-negara Asia Selatan diperkirakan terus meningkat seiring dengan stok yang saat ini masih tinggi. CEO Westbury Group Abdul Rasheed Janmohammed mengatakan stok CPO di Pakistan naik lebih dari 60% dari kondisi normal. 

Janmohammed yang menjabat sebagai Ketua Umum Pakistan Edible Oil Refiners Association pada 2021-2022 mencatat stok CPO di Negeri Seribu Cahaya saat ini mencapai 500.000 ton, jauh di atas stok normal sebanyak 300.000 ton. Ia pun memperkirakan permintaan CPO  setidaknya dalam 10 bulan ke depan. 

"Sifat manusia adalah jika harga lebih rendah dari kondisi normal, maka akan membeli. Jadi kami ada stok CPO yang lebih tinggi saat ini," kata Janmohammed di Indonesian Palm Oil Conference 2023, Jumat (3/11).

Trading Economics mendata, harga CPO global memiliki dua periode pelemahan sepanjang 2023, yakni Maret-Juni dan Juli-Oktober. CPO menyentuh harga terendahnya pada RM 3.235 per ton pada 31 Mei 2023.

Ia memproyeksikan permintaan CPO di Pakistan akan terus naik hingga pertengahan 2024. Menurutnya, volume impor Pakistan akan melonjak pada Januari 2024 untuk memenuhi permintaan pada Ramadan 2024.

Janmohammed menilai permintaan CPO tetap tumbuh lantaran Pakisan akan memasuki musim dingin setelah Ramadan. "Pada musim dingin, permintaan pada soft oil makin naik, khususnya minyak sawit," ujarnya.

Senada, Direktur Eksekutif The Solvent Extractors Association of India atau SEA India B. V. Mehta mengatakan stok CPO di Negeri Bollywood cukup tinggi. Mehta mendata stok minyak nabati di India mencapai 3,62 juta ton per Oktober 2023 atau naik 40,48% secara tahunan.

Mehta mengatakan lonjakan stok tersebut disebabkan oleh pemangkasan pajak impor dasar CPO pada awal tahun lalu. Dengan demikian, importir di India hanya perlu membayar pajak pengapalan impor CPO sebesar 5,5%.

Oleh karena itu, Mehta mengatakan, India kini menjadi tempat favorit pelaku usaha untuk memarkirkan CPO mengingat pajak yang rendah. Namun hal tersebut membuat Negeri Bollywood kelebihan pasokan CPO sekitar 1,5 juta ton saat ini.

Mehta mengatakan India akan tetap mengimpor minyak nabati sekitar 15 juta ton pada 2024. Mehta mencatat total impor minyak nabat Januar-September 2023 mencapai 12,3 juta ton, sementara impor CPO dari Indonesia adalah 3,8 juta ton.

"India konsumsi minyak sawit sekitar 10 juta ton, tapi kebanyakan dipakai di hotel, restoran, dan kafe. Kalau bisa mempromosikan ke rumah tangga india, itu bisa meningkatkan permintaan CPO," ujar Mehta. 

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...