Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan Uni Emirat Arab untuk berinvestasi di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Tawaran ini disampaikan Budi saat bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazroei dan Chief Executive Officer (CEO) Abu Dhabi Airports Sheikh Mohammed di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab pada Sabtu (25/11).
Budi menawarkan Abu Dhabi Airports untuk menjadi mitra strategis pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Perusahaan tersebut adalah pengelola bandara kedua terbesar di UEA setelah Bandara Dubai.
“Setelah pertemuan ini, kami berharap Abu Dhabi Airport menangkap peluang kerja sama untuk mengembangkan Bandara Kertajati, bersama dengan BIJB dan AP II selaku pengelola bandara,” ujar Budi seperti dikutip dari Siaran Pers, Senin (27/11).
Ia menjelaskan, Bandara Kertajati merupakan bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat. “Bandara Kertajati akan memiliki fasilitas cargo village, maintenance, repair and overhaul (MRO), serta area komersial,” kata dia.
Budi mengatakan, Bandara Kertajati akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakarta. Bandara yang terletak di Majalengka ini memiliki pasar potensial untuk pariwisata, umroh dan haji, kargo, serta aerocity.
“Bandara Kertajati akan membuka peluang bagi mitra strategis untuk membeli saham dengan porsi maksimal 49%,” ujar dia.
Dalam pertemuan tersebut, Budi bersama Suhail juga menjajaki peluang kerja sama antara maskapai Indonesia dan maskapai UEA untuk membentuk perusahaan joint venture dalam rangka melayani pasar penerbangan domestik. Menteri Suhail menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dan menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia, baik itu pada bidang transportasi darat, laut, udara, serta kereta api.