Gempa Sumedang Picu Keretakan Dinding Tol Cisumdawu

Dini Pramita
1 Januari 2024, 12:05
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Pihak RSUD Kabupaten Sumedang memindahkan pasien keluar ruangan guna mengantisipasi runtuhny
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Pasien RSUD Kabupaten Sumedang dipindahkan ke Jalan Raya pascagempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Pihak RSUD Kabupaten Sumedang memindahkan pasien keluar ruangan guna mengantisipasi runtuhnya bangunan akibat gempa susulan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyebkan keretakan di dinding terowongan kembar Tol Cisumdawu. Keretakan tersebut memanjang secara vertikal di beberapa sisi dinding terowongan.

Meski begitu, menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, keretakan tersebut tidak mengganggu lalu lintas. "Kondisi masih aman terkendali," kata dia Minggu (31/12).

Video keretakan pada dinding terowongan kembar Tol Cisumdawu itu juga viral di media sosial. Dari video yang beredar, tampak petugas sedang menyisir sepanjang terowongan dan memastikan keretakan yang terdapat pada dinding terowongan.

Abdul Muhari mengatakan pihak pengelola tol telah melakukan asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu. Sebab itu, ia dapat menyebutkan untuk sementara terowongan masih aman dilalui.

Pada penghujung 2023 kemarin, Sumedang diguncang gempa bumi sebanyak tiga kali dengan kekuatan di bawah 5 magnitudo. Gempa pertama terjadi pada pukul 14:35:34 WIB dengan magnitudo (M4,1), disusul gempa kedua pada pukul 15:38:10 WIB dengan magnitudo (M3,4).

Puncaknya, adalah gempa berkekuatan M4,8 yang berada di di koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat, dengan kedalaman 5 kilometer.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memaparkan gempa Sumedang tersebut diakibatkan oleh aktivitas Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Dalam analisis yang disusun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) itu disebutkan Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, yang sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari terus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dengan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 milimeter per tahun. "Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG, maka kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar tersebut," tulis PVBMG dalam rilis resmi Senin (1/1).

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kejadian gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di kawasan Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler; Kampung Rancapurut, Desa Rancamulya; Kecamatan Sumedang Utara dan Kecamatan Sumedang Selatan. Total ada 53 rumah rusak akibat gempa dan tiga orang luka ringan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...