Harga Daging Ayam dan Telur Ayam Makin Mahal, Apa Penyebabnya?

Andi M. Arief
3 Januari 2024, 14:58
harga daging ayam, harga telur ayam, harga pangan
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Pedagang daging ayam melayani pembeli di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Selasa (8/8/2023). Menurut pedagang sejak Senin (7/8) harga daging ayam naik dari Rp32 ribu menjadi Rp44 ribu perkilogram akibat pasokan menurun sementara permintaan naik.
Button AI Summarize

Badan Pangan Nasional atau Bapanas mendata harga telur ayam dan daging ayam terus naik, terutama sejak akhir 2023. Namun kenaikan harga kedua komoditas tersebut disebabkan oleh kondisi yang berbeda.

Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga telur ayam naik 1,11% pada Desember 2023 menjadi Rp 28.230 per kilogram dibandingkan November 2023 senilai Rp 27.920 per kg. Harga telur ayam tertinggi ditemukan di Papua hingga Rp 38.430 per kg, sedangkan harga terendah di Sulawesi Selatan atau hanya Rp 24.990 per kg.

Presiden Peternak Layer Indonesia Ki Musbar Mesdi memproyeksi, rata-rata nasional harga telur ayam akan terus naik hingga menyentuh Rp 30.000 per kg. Menurutnya, hal tersebut disebabkan strategi peternak yang mengurangi ayam petelur guna meningkatkan harga telur di pasar.

Musbar menjelaskan, harga telur ayam yang diterima peternak saat ini antara Rp 22.000 sampai Rp 24.000 per kg. Padahal, menurut dia, harga telur ayam seharusnya Rp 27.000 per kg karena harga pakan jagung di tingkat petani telah mencapai lebih dari Rp 8.000 per kg.

"Permasalahan utama saat ini biaya produksi naik, tetapi daya beli masyarakat tidak kuat membeli dengan harga normal. Kalau peternak rugi, mereka akan menurunkan populasi ayam petelur," kata Musbar kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1).

Bapanas mendata, harga jagung di tingkat peternak konsisten tumbuh setidaknya sepanjang Desember 2023. Rata-rata nasional harga jagung di tingkat peternak telah mencapai Rp 7.440 per kg.

Musbar melaporkan, harga jagung tingkat peternak di Pulau Jawa telah menyentuh Rp 8.500 atau lebih tinggi 14,24% dari rata-rata nasional. Musbar menghitung harga pakan jagung berkontribusi hingga 50% dari harga pokok produksi atau HPP telur ayam.

"Karena biaya pakan tinggi dan daya beli masyarakat tidak terdorong naik, akhirnya yang dilakukan peternak mengurangi populasi ayam sehingga pasokan telur ke pasar berkurang," katanya.

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jenderal I Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia Muchlis Wahyudi mengatakan kenaikan harga daging ayam bukan didorong oleh langkah yang diambil peternak. Menurutnya, kenaikan harga daging ayam di pasar tidak dirasakan oleh peternak.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...