Bus JR Connexion akan Tambah Rute ke 117 Pemukiman Bodetabek
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menargetkan akan menambah rute Bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC) di 117 permukiman di sekitar Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Bodetabek. Penambahan rute akan dilakukan secara bertahap mulai 2024 hingga 2026.
Plt Kepala BPTJ Suharto menjelaskan, penambahan rute JR Connexion merupakan bagian dari strategi untuk mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
"Ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencapai target 60% moda share penggunaan angkutan umum massal pada 2029, sesuai yang diamanatkan dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ)," ujar Suharto melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (15/1).
Sejak diluncurkan pada 2017 oleh BPTJ, JR Connexion telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek, di antaranya Kota Wisata, Legenda Wisata, dan Sentul City di Kabupaten Bogor serta Grand Wisata di Bekasi.
"Pada tahun 2024 ini, kami bersama dengan sejumlah operator akan merumuskan dan berupaya menambah rute pelayanan JR Connexion di 40 permukiman. Kemudian pada 2025 di 40 permukiman dan pada 2026 di 37 permukiman," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), menurut dia, terdapat sebanyak 2.010 permukiman di kawasan Jabodetabek. Dari data tersebut, pihaknya memilih sebanyak 117 permukiman di kawasan Bodetabek yang belum mendapatkan layanan JR Connexion.
"Beberapa di antaranya perumahan Morizen dan Kota Harapan Indah di Bekasi serta Discovery Bintaro Jaya dan Alam Sutera di Tangerang," tuturnya.
Nantinya, JR Connexion tersebut akan melayani destinasi yang dianggap menjadi tujuan terbesar di Jakarta, yakni Gambir, Menteng, Tanah Abang, Senen, dan Sawah Besar.
JR Connexion merupakan layanan bus untuk memfasilitasi warga di sekitar pemukiman penyangga ibu kota menuju pusat kegiatan bisnis (CBD) di Jakarta dan sebaliknya. Kelebihan JR Connexion dibandingkan bus reguler seperti jadwal yang pasti dan tempat pemberhentian hanya di maksimal tiga titik sehingga waktu tempuh menjadi lebih pendek. Selain itu, sistem pembayarannya juga bisa dilakukan secara cashless.