Alumni Kartu Prakerja Capai 19 Juta Tahun Ini, Apa Keahlian Mereka?
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan program Kartu Prakerja dapat melatih 1,2 juta orang pada tahun ini. Airlangga memperkirakan, jumlah alumni program tersebut dapat bertambah dari sebanyak 17,5 juta orang pada akhir 2023 menjadi 19 juta orang pada akhir tahun ini.
Menurut Airlangga, anggaran yang dialokasikan untuk program Kartu Prakerja pada tahun ini adalah Rp 4,8 triliun. Program ini dapat mengurangi angka pengangguran saat ini yang mencapai 5,32% atau sekitar 7 juta orang.
"Tentu program pelatihan saat sekarang hanya mungkin dilakukan dengan metode yang dilakukan kartu prakerja, yakni dilakukan secara daring maupun luring dengan skala besar," kata Airlangga di Ballroom Hotel Kempinski, Selasa (23/1).
Airlangga mencatat, sektor pekerjaan yang masih menjadi favorit penerima manfaat Kartu Prakerja adalah pekerjaan di bidang digital. Walau demikian, Airlangga menekankan pihaknya akan menyeimbangkan jenis pekerjaan yang ditawarkan di program Kartu Pekerja dengan pekerjaan di sektor yang membutuhkan.
Ia menyebutkan dua sektor yang membutuhkan tenaga kerja berketerampilan khusus saat ini, yakni pertambangan dan pariwisata. Menurutnya, sektor pertambangan kini membutuhkan operator alat berat, sedangkan sektor pariwisata membutuhkan pekerja di bidang perhotelan.
Airlangga mengatakan industri pariwisata merupakan sektor dengan proses perbaikan dari pandemi yang paling lama. Namu, ia menilai saat ini sektor pariwisata baru memasuki masa perbaikan dan membutuhkan tenaga kerja.
"Sektor pariwisata membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan di bidang hospitality dan mereka yang ahli di bidang layanan, seperti barista," ujarnya.
Berdasarkan catatan pemerintah, total mitra pelatihan yang tergabung dalam program Kartu Prakerja mencapai 244 unit. Angka tersebut naik hampir 50% dari total mitra pada masa pelatihan 2023.
Program Prakerja mendata 64% peserta Kartu Prakerja tinggal di pedesaan dan 51% dari total peserta merupakan perempuan. Di samping itu, tingkat pendidikan 18% peserta merupakan Sekolah Dasar ke bawah dan 12% peserta berusia lebih dari 49 tahun.
Pemerintah menargetkan penerima Kartu Prakerja tahun ini sebanyak 1 juta orang dengan total anggaran Rp 4,37 triliun. Pada Januari-Agustus 2023, total penerima kartu prakerja skema normal telah mencapai 706.206 orang.