Kemenhub soal Tiket Pesawat Lebaran Mahal: Belum Ada yang Langgar TBA
Harga tiket pesawat selalu melonjak selama periode arus mudik dan balik Idulfitri. Kementerian Perhubungan memastikan belum ada maskapai yang melanggar ketentuan tarif batas atas atau TBA harga tiket pesawat.
Pada momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, pemerintah menemukan terdapat maskapai yang melanggar aturan TBA. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni mengatakan, pelanggaran yang sama belum ditemukan sejauh ini menuju Lebaran 2024.
"Harga tiket pesawat tetap ditentukan berdasarkan mekanisme pasar sepanjang dalam koridor aturan tarif batas atas dan tarif batas nawah. Biasanya saat lebaran harga tiket pesawat pasti naik," kata Kristi kepada Katadata.co.id, Selasa (19/3).
Berdasarkan paparan Kemenhub, total penumpang pesawat terbang dengan tujuan domestik dan internasional akan mencapai 4,4 juta orang pada Lebaran 2024. Angka itu naik hampir 12% dari capaian Lebaran 2023 sejumlah 3,93 juta orang.
Jumlah penumpang penerbangan domestik naik 9,27% secara tahunan dari capaian Lebaran 2023 sejumlah 3,28 juta orang menjadi 3,59 juta orang. Sementara itu, jumlah penumpang penerbangan internasional melonjak 25,64% menjadi 812.241 orang.
Harga tiket pesawat saat periode arus mudik dan balik Lebaran memang jauh lebih mahal dibandingkan hari-hari biasa. Sebagai contoh, tiket pesawat Jakarta-Surabaya misalnya dibanderol dengan tarif paling murah Rp 1,3 juta pada periode arus mudik 5-9 April 2024. Harganya baru turun pada hari raya Idulfitri 10 Maret paling murah Rp 1,05 juta.
Tambahan Penerbangan
Pemerintah pun memproyeksikan permintaan jadwal penerbangan tambahan oleh maskapai mencapai lebih dari 7.500 atau 2,2% dari total penerbangan atau tambahan 121.038 kursi pada Lebaran 2024. Hal tersebut membuat kapasitas kursi penerbangan selama Lebaran 2024 naik dari seharusnya 6,6 juta kursi menjadi 6,72 juta kursi.
Meski demikian, Kristi mencatat belum ada maskapai yang telah resmi mengajukan penambahan penerbangan sampai hari ini, Selasa (19/3). "Sampai hari ini belum ada penambahan penerbangan, karena belum ada peningkatan permintaan drastis di pasar. Mungkin karena masih belum peak season ya," ujarnya.
Kemenhub mendata, total tiket yang telah terjual hingga 15 Maret 2024 mencapai 1,64 juta kursi. Penerbangan internasional mendominasi atau 52% dari total penjualan yang mencapai 868.084 kursi.
Kristi berpendapat, penambahan penerbangan tersebut akan datang dari maskapai berbiaya rendah atau LCC. ia menilai penambahan penerbangan domestik selama Lebaran 2024 akan diajukan oleh PT Citilink Indonesia dan PT AirAsia Indonesia Tbk.
Kristi mencatat, lima tujuan utama masyarakat yang menggunakan pesawat terbang pada Musim Mudik dan Arus Balik 2024, yakni Denpasar, Medan, Surabaya, Makassar, dan Padang. Ia memproyeksikan mayoritas penumpang selama Mudik Lebaran 2024 akan terbang pada 6 April 2024 atau hingga 178.961 orang.
Di sisi lain, Kristi menduga tambahan penerbangan internasional akan diajukan maskapai asal Singapura, yakni Fly Scoot Tiger Air. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi jumlah penumpang ke Singapura yang naik hampir 16% secara tahunan menjadi 280.601 orang.
"Posisi tiket terjual sementara pada 15 Maret 2024, masih di seputaran proyeksi kami. Untuk rute luar negeri masih didominasi Singapura, Kuala Lumpur, dan Jeddah," katanya.