Harga Pakan Ternak Sudah Turun, Mengapa Harga Telur Ayam Masih Mahal?
Badan Pangan Nasional atau Bapanas memproyeksi, harga telur ayam di pasaran akan turun paling lambat bulan depan. Hal ini menyusul harga jagung pakan ternak yang sudah menurun.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan, dampak penurunan harga jagung pakan ternak saat ini tak seketika ikut menekan harga telur ayam di pasar. Ini karena stok telur ayam saat ini adalah pasokan lama saat harga tengah mahal.
"Tidak bisa instan turun, ada proses. Perlu flush out stock yang lama," kata Arief di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (19/3).
Merujuk data panel harga teluar ayam ras di Bapanas, rata-rata harga teluar ayam ras secara nasional di pedagang eceran hari Selasa (19/3) pukul 12.40 WIB berada di Rp 31.870 per kg, naik 0,4% dari harga pekan sebelumnya.
Harga tersebut lebih mahal daripada harga acuan pembelian telur ayam di angka Rp 27.000 per kg yang diatur dalam Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2022.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya mengatakan, harga jagung pakan ternak sudah turun seiring mulai masuknya musim panen. Dia mengatakan harga jagung saat ini berada di harga Rp 4.200-5.200 per kg.
Presiden Peternak Layer Indonesia Ki Musbar Mesdi mengatakan, harga jagung di tingkat peternak sempat menembus Rp 8.000 per kg pada pertengahan bulan lalu. Kenaikan tersebut membuat harga telur di tingkat peternak sekitar Rp 29.000 per kg dan konsumen Rp 31.000 hingga Rp 33.000 per kg
"Melihat daya beli masyarakat, peternak lalu menjual telurnya sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu per kg," kata Musbar kepada Katadata.co.id, Kamis (22/2).