Tesla akan PHK 14.000 Karyawan Secara Global Imbas Jebloknya Penjualan

Agustiyanti
16 April 2024, 10:48
tesla, elon musk, phk massal
ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo/WSJ/sad.
Arnd Wiegmann/File Photo ARSIP FOTO: Logo produsen mobil Tesla terlihat di kantor cabang di Bern, Swiss, Rabu (28/10/2020).
Button AI Summarize

Perusahaan mobil listrik milik konglomerat Elon Musk, Tesla akan memangkas lebih dari 10% tenaga kerja globalnya yang mencapai 140 ribu orang pada akhir tahun lalu. Rencana PHK massal tersebut muncul di tengah penurunan penjualan Tesla dan perang harga kendaraan listrik atau EV. 

“Setiap lima tahun, kami perlu melakukan reorganisasi dan merampingkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya,” CEO Elon Musk berkomentar dalam postingan di X, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/4). 

Reuters memperoleh informasi terkait rencana PHK tersebut berdasarkan memo internal perusahaan yang mereka peroleh. Di sisi lain, dua pemimpin senior, kepala pengembangan baterai Drew Baglino dan wakil presiden kebijakan publik Rohan Patel, juga mengumumkan keluarnya mereka dari perusahaa.

Musk terakhir kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja pada 2022, setelah mengatakan kepada para eksekutif bahwa dia memiliki “firasat yang sangat buruk” tentang perekonomian. Namun, jumlah karyawan Tesla telah meningkat dari sekitar 100.000 pada akhir 2021 menjadi lebih dari 140 ribu pada akhir tahun 2023.

Baglino adalah seorang veteran Tesla dan satu dari empat anggota, bersama Musk, dari tim kepemimpinan yang terdaftar di situs hubungan investor perusahaan.

Scott Acheychek, CEO Rex Shares - yang mengelola ETF dengan eksposur tinggi terhadap saham Tesla - menggambarkan pengurangan jumlah karyawan sebagai hal yang strategis. Namun,  Michael Ashley Schulman, kepala investasi di Running Point Capital Advisors, menganggap kepergian para eksekutif senior akan memberikan sinyal negatif yang lebih besar yakni Tesla dalam masalah. Saham Tesla anjlok 5,59% menjadi US$161,48. 

“Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat penting untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata Musk dalam memo yang dikirimkan kepada seluruh staf. 

Sumber anonim yang dikutip Bloomberg menyebutkan, pemangkasan jumlah karyawan dapat mencapai 20% dari total karyawan pada beberapa divisi. Namun, Tesla tidak mananggapi permintaan media untuk memberikan komentar/bantahan. 

Rencana PHK tersebut menyusul laporan eksklusif Reuters pada 5 April yang mengungkap rencana Tesla membatalkan mobil murah yang telah lama dijanjikan. Mobil murah yang diperkirakan akan dijual dengan harga US$25,000 menjadi harapan investor untuk mendorong pertumbuhan Tesla. 

Namun demikian, tak lama setelah berita tersebut diterbitkan, Musk memposting "Reuters berbohong" di situs media sosialnya X, tanpa merinci ketidakakuratan kantor media tersebut. Musk juga belum berkomentar mengenai mobil tersebut sejak saat itu, sehingga membuat investor dan analis berspekulasi tentang masa depannya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...