Konflik Israel-Iran: Industri Petrokimia Berpotensi Paling Terdampak

Andi M. Arief
16 April 2024, 16:18
industri petrokimia, petrokimia
ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi.
Button AI Summarize

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin memprediksi konflik Iran-Israel akan berdampak pada industri petrokimia nasional. Mayoritas bahan baku industri petrokimia masih bergantung pada impor yakni naphta.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier mengaku telah membahas dampak konflik tersebut di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini, Selasa (16/4). Walau demikian, pemerintah belum berencana mengambil langkah besar untuk melindungi industri nasional dalam waktu dekat.

"Kami masih akan monitor saja konflik tersebut dan menganalisis dampaknya. Dampak ke sektor manufaktur belum terlalu terlihat karena pabrikan sudah menyetok bahan baku sebelum Lebaran 2024," kata Taufiek kepada Katadata.co.id, Selasa (16/4).

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury mengatakan, konflik Iran-Israel dapat mempengaruhi rantai pasok global, termasuk berdampak ke dalam negeri. Konflik tersebut akan mempengaruhi pengiriman barang dari dan menuju Benua Eropa dan Timur Tengah.

Salah satu area yang terpengaruhi akibat konflik Iran-Israel adalah Selat Hormuz. Hal tersebut ditunjukkan dengan kegiatan tentara Iran yang meluncurkan rudal di dekat selat tersebut.

Sementara itu, naphta adalah salah satu turunan produksi minyak bumi. Seperlima produksi minyak global melalui Selat Hormuz atau hingga 21 juta barel per hari  pada 2018

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...