Daftar Kecelakaan Singapore Airlines: Ada yang Menewaskan 83 Orang
Maskapai Singapore Airlines rute London-Singapura mengalami turbulensi parah hingga menyebabkan satu orang meninggal dunia pada Selasa (21/5). Ini adalah insiden penerbangan terbesar yang dialami salah satu makapai terbaik dunia itu dalam dua dekade terakhir.
Kecelakaan parah sebelum insiden kemarin terakhir kali dialami Singapore Airlines pada tahun 2000. Singapore Airlines selama ini konsisten menjaga peringkat teratas sebagai maskapai teraman di dunia.
Pemeringkat keselamatan penerbangan asal Australia, AirlineRatings bahkan memberikan rating keselamatan maksimal pada Singapore Airlines. AirlineRatings pun menempatkan Singapore Airlines pada peringkat ke-13 sebagai maskapai teraman dunia pada tahun lalu
Berikut daftar kecelakaan pesawat Singapore Airlines:
Insiden SQ-321
Turbulensi parah dialami pesawat SQ006 rute London-Singapura pada Selasa (22/5). Pilot akhirnya terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand pada Selasa (21/5). Insiden ini menewaskan satu orang akibat serangan jantung dan menyebabkan sejumlah penumpang mengalami luka.
Sejumlah saksi penumpang menjelaskan bahwa turbulensi parah terjadi tiba-tiba tanpa peringatan. Hal ini menyebabkan sejumlah penumpang terpental hingga kepalanya menabrak bagasi kabin dan mengalami luka serius.
Insiden SQ-006
Insiden pesawat B747-400 ini menewaskan 83 orang terdiri dari 79 penumpang dan empat orang awak. Flight Safety Foundation mencatat pesawat B747-400insiden tersebut terjadi dengan kondisi hujan lebat, angin kencang, dan visibilitas rendah.
Insiden Pesawat Kargo SQ-447 dan SQ421
Singapore Airlines setidaknya juga mengalami dua insiden serius lainnya pada 2013 dan 2018. Kedua insiden berat tersebut berkaitan dengan kargo yang dibawa oleh maskapai tersebut.
Dikutip dari Aviation Accidents, bagan kargo pesawat A330 dalam penerbangan SQ-446 rute Singapura-Bangladesh pada 22 April 2023. Bagian pembawa kargo pesawat A330 mengeluarkan asap setelah 48 menit mengudara dan melintasi Teluk Thailand.
Setelah menerima peringatan asap, kru penerbangan SQ-446 memadamkan api di kompartemen kargo pesawat A330 dan mengalihkan penerbangan ke Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand. Pendaratan berjalan aman dan para penumpang turun dari pesawat.
Namun demikian, bagian kargo A330 seketika terbakar dalam proses penurunan bagasi dalam rangka inspeksi pesawat. Pemadam Kebakaran Bandara Suvarnabhumi berhasil memadamkan api, namun dinding dan atap kompartemen kargo A330 terbakar.
"Tidak ada penumpang yang terluka dalam kejadian tersebut. Namun Department of Civil Aviation Thailand mengklasifikasikan insiden tersebut sebagai insiden serius," seperti dilansir dalam Aviation Accidents hari ini, Rabu (22/5).
Kecelakaan kedua terjadi saat penerbangan mesin bagian kiri pesawat B777-200 rusak setelah mendarat dalam penerbangan SQ-421 rute Mumbai-Singapura. Mesin tersebut rusak setelah menabrak mobil pembawa kargo yang kosong di Bandara Internasional Changi pada 19 Desember 2013.
"Biro Investigasi Kecelakaan Penerbangan mengklasifikasikan kejadian ini sebagai insiden serius," seperti laporan Aviation Accidents.