Pemerintah Akan Bangun Trans Papua Ruas Jayapura-Wamena

Andi M. Arief
4 Juli 2024, 13:33
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu, Sabtu (8/4). Jalan yang membuka isolasi antara Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Nduga sejauh 278 KM di antara celah Gunung Trikora dan Taman Laurens tersebut masih dalam proses penger
ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra
Sebuah mobil melintas di ruas Jalur Trans Papua Wamena-Batas Batu, Sabtu (8/4). Jalan yang membuka isolasi antara Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Nduga sejauh 278 KM di antara celah Gunung Trikora dan Taman Laurens tersebut masih dalam proses pengerjaan yakni sepanjang 38 KM dari Wamena sudah dalam pengaspalan, sementara sisanya hingga di Mamugu masih dalam tahap pengerasan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membangun jalan segmen Memberamo-Elelim, sebagai bagian Trans Papua. Proyek jalan nasional senilai Rp 3,3 triliun tersebut dirancang untuk menghubungkan Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan, Wamena, dengan Ibu Kota Provinsi Papua, Jayapura. 

Proyek tersebut dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Perusahaan yang akan membangun jalan itu adalah PT Hutama Mambelim Trans Papua. Skema pengembalian investasi yang dipakai, yaitu pembayaran ketersediaan layanan (availability payment) selama 15 tahun masa konsesi hingga 2039.

"Saya yakin dengan (sistem) KPBU jalan ini akan segera terwujud, sehingga tingkat kemahalan barang dan jasa di Wamena dapat diturunkan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, (4/7).

Konstruksi proyek segmen Mamberamo-Elelim ditargetkan rampung pada 2026. Dengan demikian, Hutama Mambelim akan merawat jalan tersebut selama 13 tahun.

Basuki mengatakan, jalan tersebut memiliki panjang 50,14 kilometer dan bagian dari ruas Jayapura-Wamena. Lingkup proyeknya termasuk pembangunan jembatan, satu unit pelaksana penimbangan bermotor, penanganan lereng dan tebing, serta operasi dan perawatan selama masa pelayanan. 

Harapannya, kehadiran jalan tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat di Bumi Cendrawasih. Rencana pembangunannya sudah muncul pada awal 1980an, saat pemerintahan Presiden Suharto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas soal percepatan pembangunan Papua bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka Jakarta pada 8 Mei lalu. Rapat tersebut menyepakati perlu adanya peningkatan laju mutu pendidikan, kesehatan dan keamanan di Papua.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengatakan pihaknya akan mengakselerasi dan meningkatkan program kesejahteraan di Papua. Kegiatan ini bakal dikerjakan bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP).

“Secara bertahap kami lakukan semua pendekatan kesejahteraan, termasuk pendidikan, kesehatan yang anggarannya sudah kami masukkan ke dalam kementerian dan lembaga terkait,” kata Suharso saat ditemui seusai rapat.

Hingga Maret 2023, pemerintah telah menyalurkan anggaran sebesar Rp 1.036 triliun untuk pembangunan Papua. Besaran pendanaan itu turut memperbaiki infrastruktur di Papua lewat pembangunan jalan Trans-Papua sepanjang 3.462 kilometer (km) dan jalan di perbatasan dengan jauh 1.098 km. Pemerintah juga  membangun Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 km di Jayapura dan peremajaan Bandara Domine Eduard Osok di Sorong.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...