Kemenhub akan Bangun Transportasi Massal BRT di Bandung, Kemana Saja Rutenya?
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan akan mengembangkan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah Bandung, Jawa Barat. Ini dilakukan guna menekan kemacetan dan polusi udara di daerah tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Risyapudin Nursin mengatakan, penggunaan kendaraan bermotor yang terus meningkat di Bandung telah menyebabkan pencemaran udara. Oleh karena itu, menurut dia, dibutuhkan solusi transportasi massal agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi.
"Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) di wilayah Cekungan Bandung, Jawa Barat," kata Risyapudin pada Selasa (30/7), seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, pembangunan BRT di Bandung akan mencakup wilayah Cimahi, Padalarang hingga Sumedang sepanjang 21 km. Pembangunan layanan ini juga akan dilakukan di kota Medan, Sumatera Utara.
Risyapudin menjelaskan, pengembangan BRT tahap satu akan dimulai di 2025, tahap 2 di 2026 dan tahap 3 dilakukan pada 2027.
"Nantinya sistem angkutan cepat berbasis bus ini akan ramah lingkungan dan menggunakan energi rendah karbon. Waktu tempuhnya akan lebih cepat dengan jalur khusus serta adanya kepastian jadwal," kata dia..
Ia memastikan, tarif BRT akan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. BRT akan memiliki sistem informasi yang jelas di halte, bus, hingga melalui aplikasi.
Selain itu, menurut dia, layanan ini akan mengedepankan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial dalam desain bus dan infrastruktur yang inklusif.
Layanan BRT ini rencananya akan terintegrasi dengan Stasiun Kereta Cepat Padalarang, Stasiun Kereta Api Cimahi, Terminal Tipe A Leuwipanjang, dan Stasiun Kereta Cepat Tegalluar.
"Pada saat pembangunan BRT nanti kami berharap adanya dukungan dari seluruh stakeholder baik dari Dinas Perhubungan Provinsi, Kabupaten/Kota, pihak Kepolisian hingga masyarakat. Kami semua perlu kolaborasi dan sinergi," ujarnya.
Dia mengajak masyarakat khususnya di daerah Bandung agar menggunakan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT) demi menekan polusi udara di daerah itu. "Kami berharap dengan nantinya ada BRT bisa menjadi solusi mengurai kemacetan dan mengurangi polusi udara," kata Risyapudin.