Disney-Marvel Kena Boikot BDS, Apa Dosanya?
Disney dan Marvel menjadi salah satu target boikot yang dipelopori Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions atau BDS karena dianggap terkait dengan Israel. Gerakan boikot ini meningkat di tengah serangan bertubi-tubi Israel di jalur Gaza yang menewakan puluhan ribu warga Palestina.
Apa sebenarnya alasan BDS menargetkan Disney-Marvel sebagai target boikot?
Mengutip akun Intagram @gerakanBDS, seruan untuk memboikot Disney dan Marvel didengungkan karena studio film ini dianggap menghidupkan kembali karakter anti Palestina, Ruth Bat Seraph. Karakter ini dianggap merupakan bagian dari propoganda genosida Israel.
BDS menjelaskan, lebih dari 25 organisasi kebudayaan Palestina pada April 2023 menyerukan boikot besar-besaran terhadap film yang mengangkat kembali karakter Ruth Bat Seraph. Mereka menuntut karakter yang mewakili Israel itu dihilangkan.
“Dengan menghidupkan kembali karakter rasis ini dalam bentuk apa pun, Marvel turut mempromosikan penindasan brutal Israel terhadap Palestina,” demikian tuntutan organisas-organisasi Palestina saat itu menurut gerakan BDS dalam unggahannya, seperti dikutip Selasa (30/7).
Menurut GerakanBDS, boikot terhadap keduanya perlu dilakukan karena Marvel merupakan bagian dari Wal Disney Company. Makanya tekanan ke Marvel dan ke Disney sama-sama harus dilakukan,” tulis akun tersebut.
Unggahan GerakanBDS yang menyerukan boikot terhadap Disney-Marvel mendapatkan 16 ribu like dan mendapatkan ratusan komentar. Sejumlah akun dalam komentar tersebut mengaku akan membatalkan keinginannya untuk menonton tayangan Deadpool & Wolverine besutan Marvel Studios yang saat ini tengah tayang di bioskop.
"Udah niat mau nonton Deadpool & Wolverine untungnya cari tahu dulu. Akhirnya g jadi deh," ujar pemilik akun @aurasla_.
Hal yang sama juga diutarakan pemilik akun @firdasitihodijah. "Sayang banget. Sebagai orang yang suka nunggu-nunggu film Marvel huhu. Apalagi Dr. Strange. Tapi tetep harus BOIKOT ????," ujarnya
Apa itu Gerakan BDS?
Seruan untuk memboikot produk-produk yang mendukung Israel pun kembali ramai. Aksi ini dipopulerkan melalui gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang sudah dimulai sejak 2005. Langkah untuk ramai-ramai memboikot kembali diserukan di tengah perang yang kembali pecah di Timur Tengah.
Mengutip situs BDS, gerakan boikot, divestasi, dan sanksi adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin Palestina. BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.
Menurut mereka, Israel menduduki dan menjajah tanah Palestina, melakukan diskriminasi terhadap warga Palestina di Israel dan menolak hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka.
Gerakan ini terinspirasi oleh gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan. Komite Nasional Palestina mendorong konsumen untuk memboikot beberapa produk yang terkait atau mendukung Israel, antara lain: Hewlett Packard Google Amazone JBC Volvo Hyndai Chevron AXA Puma Carrefour Booking.com Barclays Expedia.