Mayora Ekspor Jajanan Senilai Rp 15,7 M ke 15 Negara, Termasuk Palestina
PT Mayora Indah Tbk melepas ekspor jajanan senilai US$ 1 juta ke 15 negara, termasuk Palestina pada Selasa (5/11). Perusahaan mencatat, telah mengekspor lebih dari 400 ribu kontainer jajanan hingga saat ini.
Direktur Utama Mayora Andre Sukendra Atmadja mengaku tidak mencatat nilai produk yang dikapalkan ke Palestina. Namun, beberapa jenis produk yang dikirim ke Negeri Para Nabi adalah kudapan seperti wafer, cokelat, dan biskuit.
"Ini adalah pengiriman terbesar ke Palestina. Penjualan kumai ke Palestina terus naik selama setahun terakhir," kata Andre di pabriknya, Selasa (5/11).
Andre mengaku konflik antara Palestina dan Israel membuat penjualan ke Palestina sempat terhenti selama beberapa saat. Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama lantaran masyarakat di Palestina dinilai membutuhkan makanan dalam kemasan, seperti kopi bubuk dan biskuit.
Andre tidak mengetahui detail rute perjalanan kontainer ke Palestina tersebut. Namun, ia meyakini kontainer tersebut akan singgah di Dubai, Uni Emirat Arab sebelum akhirnya tiba di Palestina.
"Walaupun di Palestina keadaan tidak aman, tapi perdagangan tetap berjalan dan konsumen tetap mengonsumsi. Mitra distributor kami di Palestina tetap melakukan transaksi dan berhasil mengisi produk di sana. Makanan juga sangat dibutuhkan di sana," katanya.
Andre mencatat Mayora telah mengekspor ke 103 negara hingga saat ini. Angka tersebut ditargetkan bertambah pada akhir tahun ini sebanyak 12 negara menjadi 115 negara. Dengan kata lain, Mayora menargetkan produknya ada di hampir 60% negara di dunia.
Karena itu, Andre menargetkan nilai ekspor Mayora pada tahun ini tumbuh 15%, lebih besar dari capaian pertumbuhan ekspor tahun lalu sebesar 12%. Ia menyebut, penjualan ekspor berkontribusi hingga 48% dari total nilai penjualan Mayora.
Andre mencatat rata-rata nilai pendapatan Mayora mencapai RP 50 triliun dalam beberapa tahun terakhir. "Capaian tersebut menjadikan Mayora pengekspor produk dengan merek Indonesia paling besar di dalam negeri," katanya.