Lion Air Optimistis Penurunan Harga Tiket Pesawat 10% Mampu Dorong Pariwisata

Andi M. Arief
29 November 2024, 16:39
lion air, harga tiket pesawat
Istimewa
Ilustrasi. Lion Air menilai penurunan harga tiket pesawat akan berdampak positif bagi industri pariwisata domestik.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Lion Air Group memastikan akan mengikuti arahan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10% menjelang Natal dan Tahun Baru. Penurunan harga tiket pesawat dinilai akan berdampak positif terhadap industri pariwisata domestik. 

Pemerintah meminta maskapai menurunkan harga tiket pesawat selama 19 Desember 2025 hingga 3 Januari 2025. Corporate Communications Strategic Lion Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya akan mengatur ulang sistem harga tiket untuk menghadapi Nataru 2024/2025. Lion Air akan melakukan koordinasi intensif agar kebijakan penurunan harga tiket dapat terimplementasi dengan baik.

"Lion Group optimis kebijakan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi publik dan perekonomian Indonesia," kata Danang dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (29/11).

Ia menilai pemangkasan harga tiket sebesar 10% akan meningkatkan aktivitas pariwisata domestik. Kebijakan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk memberikan kesempatan lebih besar dalam peningkatan ekonomi lokal selama Nataru 2024/2025.

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub sebelumnya menyatakan akan memangkas retribusi bandara oleh operator menjadi hanya 50%. PT Pertamina juga akan memberikan diskon avtur antara 7,5% sampai 10% di 19 bandara.

Mayoritas bandara dengan diskon avtur berlokasi di luar Pulau Jawa dan 10 bandara di bagian timur Indonesia. Maskapai di dalam negeri juga diminta berkontribusi menekan biaya tambahan avtur atau fuel surcharge menjadi 2% untuk pesawat jet dan 20% untuk pesawat baling-baling.

Seluruh pengurangan biaya tersebut membuat rata-rata harga tiket pesawat dapat ditekan hingga 10% dibandingkan kondisi normal. Namun, Juru Bicara Kemenhub Elba Damhuri menekankan penurunan harga tiket tersebut belum mempertimbangkan pajak.

"Analisa dan perhitungan penurunan harga tiket belum menyertakan insentif PPN, mengingat hal ini merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan,” kata Elba.

Kementerian Perhubungan memproyeksikan sebanyak 110,67 juta orang akan melakukan perjalanan pada Natal dan Tahun Baru 2024/2025. Mayoritas pergerakan terjadi di Pulau Jawa, termasuk kawasan aglomerasi.

Puncak arus pergi pertama diprediksi terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, sedangkan prediksi puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024. Sementara itu,  prediksi puncak arus balik akan terjadi pada Rabu dan Kamis, 1-2 Januari 2025.

Kementerian Perhubungan memproyeksi jumlah penumpang yang terbang pada 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 naik 4% secara tahunan menjadi 3,91 juta orang. Sebanyak 3,04 juta orang akan terbang pada rute domestik, sedangkan 864.076 orang akan terbang ke luar negeri.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...