Pemerintah Korea Inspeksi Jeju Air Usai Kecelakaan yang Menewaskan 179 Orang
Pemerintah Korea Selatan berencana menjalankan inspeksi keselamatan ketat terhadap maskapai Jeju Air setelah kecelakaan yang terjadi kemarin dan menewaskan 179 orang. Pemerintah menyebut masalah roda pendaratan pada maskapai dengan penerbangan berbiaya rendah ini telah berulang kali terjadi.
“Kami berencana untuk menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat dalam menanggapi insiden ini,” kata Kepala kebijakan penerbangan di kementerian transportasi, Joo Jong-wan dikutip dari The Korea Times pada Senin (30/12).
Kecelakaan penerbangan 7C2216 kemarin ini terjadi pada pukul 9:07 pagi waktu setempat ketika pesawat berbelok dari landasan pacu saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan, 290 kilometer barat daya dari Ibu Kota Seoul, Korea Selatan.
Joo mengatakan satu dari dua alat perekam penerbangan di pesawat tersebut ditemukan dengan kerusakan eksternal. Alat tersebut sudah diangkut ke Bandara Internasional Gimpo untuk analisis lebih lanjut.
Pejabat kementerian juga mengatakan bahwa Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS akan berpartisipasi dalam penyelidikan kecelakaan tersebut, termasuk menggandeng Boeing dan produsen mesin CFM International.
Sebelumnya pada hari yang sama, sebuah penerbangan terpisah Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo mendarat kembali pada pertengahan penerbangan karena masalah roda pendaratan, sama seperti kecelakaan pada hari kemarin. Pesawat tersebut merupakan model Boeing B737-800 yang sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
“Jeju Air dikenal dengan tingkat penggunaan pesawatnya yang tinggi, beberapa pengamat menyebut hal ini sebagai faktor yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan pada hari Minggu,” ujar Joo.
Otoritas Korea Selatan telah mengkonfirmasi bahwa 179 orang di dalam pesawat itu meninggal dunia, hanya dua orang pramugari yang berhasil selamat. Pesawat hampir hancur total sehingga pretugas kesulitan mengidentifikasi korban tewas. Evakuasi Jenazah hinggga kini masih dilakukan.