Pemerintah Alokasikan Rp 19,5 T untuk Perbaiki 9.512 Sekolah Tahun Depan
Pemerintah mengalokasikan anggaran mencapai Rp 19,5 triliun untuk merevitalisasi 9.512 sekolah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan, proyek revitalisasi sekolah sedang dalam proses sinkronisasi data antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Kami sedang data tata kelola dan regulasinya agar semua kegiatan dalam proyek revitalisasi sekolah berjalan dengan baik dan tepat sasaran," kata Pratikno di kantornya, Senin (30/12).
Namun, ia optimistis program bisa dimulai awal tahun ini. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 17,1 triliun untuk perbaikan sekitar 9.300 sekolah. Program revitalisasi sekolah sebelumnya diemban oleh KemenPU sebelum akhirnya dipindahkan ke Kemendikdasmen.
Mu'ti menyampaikan, lokasi sekolah ayng akan direvitalisasi tersebar di penjuru negeri. Namun Mu'to berencana memprioritaskan sekolah yang rusak berat akibat bencana alam belum lama ini.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengatakan pemindahan tugas revitalisasi sekolah konvensional juga mengubah skema pembangunan menjadi swakelola. Dengan kata lain, pembangunan sekolah akan dilakukan secara mandiri oleh Kemendikdasmen melalui dinas di daerah.
"Sesuai dengan arahan presiden, revitalisasi sekolah konvensional dilakukan dengan swakelola oleh Kemendikdasmen. Mekanisme revitalisasi sekolah secara swakelola sedang disusun oleh Kemendikdasmen," kata Diana kepada Katadata.co.id.
Di sisi lain, Diana menyampaikan revitalisasi madrasah masih menjadi tanggung jawab pihaknya. Secara rinci, Diana berencana memperbaiki 212 madrasah dengan anggaran Rp 2,4 triliun.
Rata-rata anggaran revitalisasi per madrasah lebih besar dari sekolah konvensional atau hingga Rp 11,32 miliar per madrasah. Sementara itu, rata-rata anggaran revitalisasi per sekolah konvensional sepanjang 2025 hanya Rp 1,83 miliar.
Diana menekankan pengucuran anggaran perbaikan madrasah akan ditentukan berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi secara riil. Selain itu, Diana menyampaikan anggaran untuk revitalisasi sekolah konvensional juga diberikan pada sekolah swasta.
Ia mengatakan, pengerjaan revitalisasi madrasah akan tetap melalui proses lelang. Namun Diana tidak menjelaskan lebih lanjut kapan pelelangan proyek tersebut akan dilakukan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya telah mengalokasikan anggaran revitalisasi sekolah pada tahun depan senilai Rp 19,5 triliun. Dana tersebut didapatkan setelah mengajukan usulan ke Komisi VI DPR pada 11 September lalu.