Pergerakan Pemudik Lebaran 2025 Capai 154 Juta Orang, Turun 4,69%

Mela Syaharani
23 April 2025, 12:38
mudik, lebaran, lebaran 2025, kemenhub
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.
Pemudik sepeda motor melintasi jalur alternatif selatan terowongan Cirahong yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, Kamis (3/4/2025). Menurut penjaga, arus pemudik yang melintasi terowongan yang dibangun pada masa Pemerintahan Belanda tahun 1893 itu pada H+2 terpantau ramai lancar dan masih didominasi pemudik lokal yang bersilaturahim dengan keluarga terdekat atau mudik antarkampung.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat realisasi pergerakan masyarakat periode angkutan Lebaran 2025 mencapai 154,62 juta orang. Angka ini menurun 4,69% dibandingkan realisasi 2024 yang mencapai 162,2 juta orang.

“Daerah asal pelaku perjalanan didominasi dari provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan total sebesar 60,73% atau sebanyak 93,9 juta orang terutama dari Jabodetabek, Jawa Timur, dan Jawa Tengah,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Rabu (23/4).

Sementara itu untuk daerah tujuan perjalanan didominasi dari provinsi di Pulau Jawa dengan total sebesar 65,79% atau sebesar 101,72 juta orang utamanya di Jabodetabek, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. 

Dudy mengatakan realisasi penumpang angkutan umum pada masa angkutan lebaran 2025 sebanyak 27,62 juta penumpang, meningkat 11,68% dibandingkan 2024 yang hanya mencapai 24,73 juta penumpang. 

Realisasi ini jumlahnya jauh lebih besar 5,56% dibandingkan prediksi Dudy. Berdasarkan hasil survei Libur Lebaran 2025, pergerakan masyarakat hanya mencapai 146,48 juta orang.

Dudy sebelumnya mengatakan penurunan pergerakan mudik Lebaran tahun ini tidak berkaitan dengan penurunan daya beli masyarakat.

“Saya harapkan bahwa mungkin itu adalah pilihan-pilihan masyarakat yang mungkin ingin berlebaran di tempat masing-masing seperti di Jakarta. Tapi saya rasa dengan hanya penurunan 4,69 persen itu bukan sebuah angka yang signifikan apabila dibandingkan tahun kemarin,” kata Dudy dikutip dari Antara, Rabu (23/4).

Penyaluran BBM Turun

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mencatat secara mayoritas terdapat penurunan penyaluran BBM pada periode posko Rafi 2025 dibandingkan 2024. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengatakan penyaluran gasoline menurun 6%, avtur turun 4%, dan kerosin atau minyak tanah turun 9%, sementara BBM gasoil naik 11%.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan penurunan penyaluran BBM pada Rafi 2025 ini disebabkan oleh dua alasan.

“Salah satu yang kami temukan, jumlah pemudik sekarang turun dibandingkan tahun lalu,” kata Dadan beberapa waktu lalu. 

Selain itu, menurutnya, penurunan penyaluran juga dipengaruhi oleh naiknya penggunaan kendaraan listrik atau EV untuk mudik tahun ini. Berdasarkan data Kementerian ESDM, selama Posko Rafi ada 19.852 unit EV yang digunakan untuk mudik. Angka ini meningkat 460% dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 4.314 unit saja.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan