Realisasi Investasi Kuartal I 2025 Capai Rp 465,2 T, Naik 15,9% dari Tahun Lalu

Muhamad Fajar Riyandanu
23 April 2025, 19:57
investasi, rosan, bkpm
Katadata
Menteri Investasi Rosan P Roeslani saat menggelar konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/4). Foto: Muhamad Fajar Riyandanu/Katadata
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Investasi dan Hilirisasi melaporkan capaian realisasi investasi senilai Rp 465,2 triliun sepanjang Januari-Maret 2025. Torehan investasi triwulan pertama tahun ini meningkat 15,9% dari periode yang sama tahun lalu.

Jumlah tersebut terdiri atas Rp 230,4 triliun dari hasil penanaman modal asing (PMA) dan Rp 234,8 triliun penanaman modal dalam negeri atau PMDN.

Menteri Investasi Rosan Roeslani menyampaikan bahwa sebaran investasi mayoritas berada di luar Pulau Jawa dengan Rp 235,9 triliun. Sedangkan nilai investasi di Pulau Jawa sejumlah Rp 229,3 triliun. 

“Realisasi investasi triwulan pertama yakni 24,4% dari target 2025 senilai Rp 1.905,6 triliun,” kata Rosan saat menggelar konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/4).

Sebaran investasi yang masuk ke Indonesia mayoritas masih berada di Jakarta dengan Rp 69,8 triliun. Posisi selanjutnya ditempati oleh Jawa Barat dengan Rp 68,5 triliun dan Jawa Timur dengan serapan investasi Rp 38 triliun. Selanjutnya ada Sulawesi Tengah dengan RP 32,7 triliun dan Banten Rp 6,7 triliun.

Singapura Investor Terbesar

Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) itu melanjutkan, torehan investasi triwulan pertama tahun ini ditopang oleh lima negara Asia.

Singapura menjadi investor terbesar yakni US$ 4,6 miliar. Berikutnya Hong Kong dengan nilai US$ 2,22 miliar, Cina US$ 1,8 miliar, dan Malaysia dan Jepang masing-masing US$ 1 miliar.

“Singapura memberikan kontribusi terbesar selama sepuluh tahun terakhir sebagai investor terbesar di Indonesia,” ujar Rosan.

Rosan mengatakan ragam sektor yang menjadi daya tarik para investor. Serapan penanaman modal terbesar berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya.

Berikutnya adalah sektor industri bidang transportasi, gedung dan telekomunikasi. Selanjutnya sektor pertambangan, jasa lainnya dan kawasan industri- perkantoran.

“Di tengah gepolitik dan geoekonomi yang meningkat, alhamdulillah investasi triwulan tahun ini masih bisa mencapai target investasi,” kata Rosan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan