Perjalanan Bisnis Lulu Hypermarket di RI: Diresmikan Jokowi Kini Tutup Outlet BS


Lulu Hypermarket akan menutup outletnya di BSD, Tangerang Selatan mulai akhir bulan ini. Hal ini diunggah oleh akun instagram resmi QBIG BSD CITY.
“Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025. Saat ini sedang berlangsung store closing sale dengan diskon hingga 90%,” tulis QBIG BSD, dikutip Senin (28/4).
Lulu Hypermart pertama kali membuka bisnisnya di Indonesia pada 2016. Saat itu Presiden Indonesia ketujuh, Joko Widodo yang meresmikan gerai pertama mereka di Cakung, Jakarta Timur pada 31 Mei 2016.
Bisnis Ritel asal Uni Emirat Arab (UAE) pada awal peresmian berencana untuk berinvestasi sebesar US$ 500 juta dolar sebagai bagian dari ekspansi bisnis. Pembukaan hypermarket pertama UEA di Indonesia itu juga dihadiri sejumlah menteri, jajaran pemerintahan, anggota asosiasi bisnis, dan masyarakat.
Lulu Hypermarket Cakung itu merupakan toko ke-126 di seluruh dunia, yang dimiliki Lulu Group. Pimpinan Lulu Group, Yusuf Ali, mengatakan investasi awal Lulu di Indonesia mencapai US$ 300 juta pada tahap pertama.
"Kami berencana untuk membuka 10 hypermarket akhir 2017 serta sebuah pusat logistik dan fasilitas gudang di Indonesia," kata Yusup.
Lulu Hypermart yang berlokasi di BSD merupakan gerai kedua yang dibuka perusahaan tersebut di Indonesia. Setelah itu, Lulu kemudian membuka gerai ketiganya di Bogor pada 2017.
“Gerai ke-3 yang akan dibuka berlokasi di Sentul, Bogor. Penambahan gerai di Indonesia sejalan dengan iklim investasi yang kondusif," kata kata Marketing Department Lulu Hypermarket & Department Store, Evandrina.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari akun instagram resmi Lulu Store Indonesia, hingga saat ini terdapat empat gerai lulu yang masih beroperasi, diantaranya:
- Plaza Taman Modern, Cakung, Jakarta Timur
- QBig BSD City, Tangerang Selatan, Banten
- The Park Mall, Sawangan, Depok, Jawa Barat
- Mega Bekasi Hypermall, Bekasi, Jawa Barat
Sementara itu, gerai mereka yang berlokasi di Plaza Kalibata, Jakarta Selatan dan di Vivo Mall, Sentul sudah tutup permanen.
Rencana Investasi Ke depan
Meski usaha ritelnya meredup, Lulu Group Internasional (LGI) berminat untuk memperluas investasinya ke Indonesia. Hal itu ia sampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Yusuff Ali Musaliam Veettil Abdul Kader selaku Chairman & Managing Director LGI di sela World Governments Summit 2025 di Dubai, UEA.
“Pemerintah menyambut baik rencana perluasan investasi LGI di Indonesia, terutama dalam pembangunan pabrik pengolahan daging (meat processor plant), dan LGI harus menjamin kehalalan dan kualitas produk yang dihasilkan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta pada Februari lalu.
Sebagai informasi, LGI merupakan perusahaan konglomerasi dengan entitas bisnis di berbagai belahan dunia. Didirikan pada 2000, LGI saat ini telah menjadi salah satu kontributor utama ekonomi kawasan Teluk dengan turnover mencapai US$ 8 miliar.
Saat ini, bisnis LGI tersebar di seluruh dunia melalui jaringan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang ritel, manufaktur, perdagangan barang, hingga real estat.
Yusuff menyampaikan minat LGI untuk memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun sebuah meat processor plant. Pabrik tersebut mencakup proses penyiapan bahan baku, pembentukan, penggorengan, pembekuan, dan pengemasan produk dengan rencana produk yang dihasilkan dan dipasarkan adalah sosis dan bakso.
"Kami menjamin produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki sertifikasi halal, dan harga produk yang dijual akan lebih murah daripada produk dari negara lain," ujar Yusuff.
Saat ini, Indonesia memiliki berbagai skema fasilitas dan insentif yang dapat dimaksimalkan oleh LGI sebagai sentra produksi dan realisasi investasi tersebut, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang menawarkan berbagai keuntungan dan insentif bagi Investor, termasuk insentif dan kemudahan perpajakan, tenaga kerja kompetitif, infrastruktur yang terintegrasi, serta prosedur bea cukai yang lebih efisien.
Airlangga mendorong LGI untuk menambah investasi di Indonesia sekaligus mempromosikan KEK yang sudah ada di Indonesia, salah satunya untuk dapat menjadi kawasan yang sesuai bagi pembangunan pabrik pengolahan daging dan pengolahan produk-produk makanan lainnya.