Perusahaan Asia Tenggara Berbisnis di Dubai Melesat Berkat Indonesia-UEA CEPA

Tia Dwitiani Komalasari
13 Agustus 2025, 10:51
Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor-Leste, dan ASEAN, H.E. Abdulla Salem AlDhaheri.
DMCC
Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor-Leste, dan ASEAN, H.E. Abdulla Salem AlDhaheri.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan Asia Tenggara yang membuka bisnisnya di Dubai bertambah signifikan setelah penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia, yang mulai berlaku pada 2023.

Hal itu salah satunya tercermin pada data DMCC yang mengumumkan peningkatan 13% jumlah perusahaan Asia Tenggara di kawasan bisnisnya dalam 12 bulan terakhir. Terdapat lebih dari 650 perusahaan Asia Tenggara di DMCC, termasuk lebih dari 30 perusahaan dari Indonesia.

DMCC merupakan kawasan bisnis internasional terkemuka yang menggerakkan arus perdagangan global melalui Dubai.

Perdagangan dan investai kedua negara mengalami peningkatan pesat dalam perdagangan dan investasi. Perdagangan nonmigas bilateral tumbuh dari US$ 3 miliar pada 2020 menjadi US$ 5 miliar pada 2024, hampir dua kali lipat dalam empat tahun.

Investasi asing dari UEA telah memulai proyek-proyek besar baru di sektor-sektor strategis, mulai dari energi terbarukan hingga infrastruktur teknologi canggih, yang membuka peluang baru untuk kolaborasi.

Memanfaatkan momentum ini, DMCC melihat peluang kunci untuk berkolaborasi dengan bisnis Indonesia dan menarik investasi di berbagai sektor seperti energi, agri-pangan, teknologi, dan ekonomi Islam. Anak perusahaan DMCC, Dubai Gold & Commodities Exchange (DGCX), baru-baru ini mengumumkan kinerja perdagangan paruh pertama yang kuat, dengan sorotan utama adalah nilai Kontrak Emas Spot (DGSG) yang sesuai syariah melonjak hampir 200 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai US$ 46,8 juta.

Pada April, DMCC Tradeflow – platform daring untuk pendaftaran dan kepemilikan komoditas yang disimpan di fasilitas UEA – menunjuk Dewan Pengawas Syariah untuk mengawasi penawaran keuangan Islam dan kepatuhannya terhadap standar etika dan peraturan tertinggi.

Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia, Republik Demokratik Timor Leste dan ASEAN,  H. E Abdulla Salem Al Dhaheri, mengatakan merupakan suatu kehormatan untuk berpartisipasi dalam acara Made for Trade Live, yang diselenggarakan oleh DMCC bekerja sama dengan Kedutaan Besar UEA di Jakarta dan Kadin Indonesia. 

"Acara ini bukan sekadar pertemuan biasa. Ini adalah pintu gerbang bagi mitra Indonesia melihat langsung peluang yang ditawarkan UEA untuk hidup, bekerja, berinvestasi, dan meraih kesuksesan," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/8). 

Dia mengatakan hubungan ekonomi kedua negara dijembatani oleh hubungan yang luar biasa antara para pemimpin yaitu  Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang telah mengunjungi UEA dua kali sejak pelantikannya. Namun, kekuatan sejati hubungan UEA-Indonesia terletak pada hubungan antar masyarakat dan bisnis.

“UEA tetap teguh dalam komitmennya untuk memperkuat kemitraannya dengan Indonesia di bidang perdagangan, investasi, inovasi. Kedutaan Besar UEA di Jakarta siap memberikan dukungan penuh kepada semua mitra yang berupaya memajukan visi bersama ini. Bersama-sama, kita akan membangun masa depan yang lebih kuat, yang didasarkan pada rasa saling menghormati, kesejahteraan bersama, dan persahabatan yang langgeng," ujarnya. 

Direktur Eksekutif dan Chief Executive Officer DMCC, Ahmed Bin Sulayem, mengatakan perdagangan dan investasi antara UEA dan Indonesia terus melonjak setelah berlakunya CEPA pada 2023. Perdagangan non migas bilateral mencapai lebih dari US$ 5 miliar tahun lalu, hampir dua kali lipat nilainya dibandingkan lima tahun lalu.

"Dengan lebih dari 650 perusahaan dari Asia Tenggara di distrik kami, DMCC kini juga mewakili sekitar 20 persen dari total kehadiran bisnis Indonesia di UEA," ujarnya.

Seiring dengan terus tumbuhnya momentum perdagangan dan investasi, dia mengatakan akan berupaya untuk mengonsolidasikan posisi DMCC sebagai pusat perdagangan pilihan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia di Dubai. Selain itu, DMCC juga akan memperdalam koridor perdagangan dengan Jakarta, dan memperluas konektivitas bisnis di sektor-sektor utama mulai dari energi dan agri-pangan hingga teknologi dan ekonomi Islam.

Diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar UEA di Jakarta dan Dewan Bisnis Indonesia, roadshow ini mempertemukan lebih dari 150 pemimpin bisnis dan pemangku kepentingan pemerintah Indonesia untuk mengeksplorasi bagaimana DMCC dapat menjadi platform strategis bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi secara global.

Rekam jejak DMCC sebagai kawasan bisnis internasional terus memperkuat daya tariknya. Dengan lebih dari 25.000 perusahaan yang kini beroperasi di seluruh kawasannya, DMCC menyumbang 15% dari arus masuk investasi asing langsung tahunan Dubai dan 7% dari PDB Dubai.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...