Harga Tiket Pesawat Jakarta – Medan Tembus Rp 10 Juta, Rp 2 Juta jika Transit
Harga tiket pesawat Jakarta ke Medan ada yang mencapai Rp 10 juta pada periode menjelang Natal. Namun jika transit, harganya di kisaran Rp 2 juta.
Katadata.co.id mengecek laman Traveloka terkait harga tiket pesawat dari Jakarta ke Medan selama periode menjelang Natal per Jumat (19/12) pukul 19.41 WIB, sebagai berikut:
- 20 Desember:
Batik Air Malaysia dan Air Asia: Rp 2,2 juta – Rp 7 juta
21 Desember:
Batik Air Malaysia dan Air Asia: Rp 2 juta – Rp 9 juta
- 22 Desember:
Batik Air Malaysia dan Air Asia: Rp 1,8 juta – Rp 3,2 juta
- 23 Desember:
Batik Air Malaysia dan Air Asia: Rp 2 juta – Rp 3,9 juta
Batik Air dan Garuda Indonesia: Rp 8 juta – Rp 10,4 juta
- 24 Desember:
Batik Air Malaysia dan Air Asia: Rp 2,3 juta – Rp 3,3 juta
Batik Air dan Garuda Indonesia: Rp 8 juta – Rp 10,4 juta
Sedangkan harga tiket pesawat di Tiket.com sebagai berikut:
- 20 Desember: kosong
- 21 Desember:
Lion Air, Batik Air, Super Air Jet: Rp 2,6 juta – Rp 3,4 juta
Sambung pesawat: Rp 2,8 juta – Rp 4,5 juta
- 22 Desember:
Citilink, Lion Air, sambung pesawat: Rp 2,4 juta – Rp 2,7 juta
- 23 Desember:
Super Air Jet, sambung pesawat: Rp 2,9 juta – Rp 3,3 juta
- 24 Desember: kosong
Berdasarkan uji coba pemesanan di Tiket.com oleh Katadata.co.id, ada beberapa tiket pesawat yang habis terjual saat diklik dan ada yang masih tersedia. Calon pembeli perlu melakukan pengecekan berkala untuk mengecek ketersediaan.
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ada kenaikan harga tiket pesawat, sehingga menjadi salah satu pengerek inflasi pada November. Inflasi kelompok transportasi pada November 0,34%, dan memberikan andil terhadap inflasi keseluruhan 0,04%.
BPS mencatat, tarif pesawat cenderung meningkat selama Oktober hingga Desember, merujuk pada data 2022 hingga 2024.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerja sama dengan BPS, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Akademisi, telah melakukan survei Potensi Pergerakan Orang pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Hasilnya terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 2,71%, dari 39,3% pada tahun lalu menjadi 42,01%.
Moda transportasi yang dipilih yakni:
- Mobil pribadi: 42,78% atau 51,12 juta orang
- Motor: 18,41% atau 22,00 juta orang
- Bus: 8,17% atau 9,76 juta orang
- Mobil sewa: 7,43% atau 8,87 juta orang
- Mobil travel: 6,39% atau 7,64 juta orang
- Pesawat: 3,57% atau 4,27 juta orang
- Kereta api jarak jauh: 3,29% atau 3,94 juta orang
- Kapal penyeberangan: 3,14% atau 3,75 juta orang
- Kapal laut: 2,20% atau 2,62 juta orang
- Commuter line: 1,93% atau 2,30 juta orang
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan pada masa Nataru 2025/2026 disebabkan oleh beberapa faktor, seperti waktu libur yang panjang ketika libur sekolah bersamaan dengan libur Nataru 2025/2026.
Selain itu, tingginya minat masyarakat untuk berwisata, aspek budaya terutama bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Natal di kampung halaman, serta aspek ekonomi.
