Pendapatan Gerai McDonald's Anjlok 23% Imbas Pembatasan Selama Corona
Perusahaan restoran cepat saji, McDonald's Corp melaporkan penurunan pendapatan gerai (same store sales) global. Penurunan kinerja tersebut dikarenakan banyak restoran perseroan yang ditutup seiring pembatasan operasional selama pandemi corona.
Saham produsen burger berbasis di Chicago ini merosot lebih dari 2,5%. Secara global, penjualan restoran yang terkenal dengan ikon badut Ronald McDonald's ini turun 23,9% pada kuartal kedua, terimbas penurunan beberapa pasar utama perusahaan seperti Inggris, Prancis dan Amerika Latin.
Realisasi penurunan ini sedikit lebih tinggi dibanding perkiraan data analis IBES dari Refinitiv sebesar 23,24%.
Amerika Serikat, yang mana perusahaan mengoperasikan lebih dari sepertiga restorannya, juga mencatat penurunan penjualan gerai 8,7%. Namun, angka ini sedikit lebih baik dari perkiraan, karena sebagian besar lokasi restoran dapat tetap beroperasi dengan opsi layanan drive-thru dan pesan antar.
Pada rapat video conference dengan para investor, para eksekutif McDonald's dengan nada hati-hati tetapi melaporkan penjualan periode Juli di AS telah meningkat dan harus mengakhiri bulan ini dengan kinerja positif.
"Kuartal kedua mewakili palung kinerja kami, karena McDonald telah belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan operasional yang baru ini," kata Chief Executive Officer Chris Kempczinski dikutip dari Reuters, Rabu (29/7).
Manajemen restoran tengah berjuang keras mengatasi dinamika perubahan dan perilaku konsumen di tengah krisis kesehatan. Kondisi ini memaksa mereka untuk membuat menu lebih sederhana dan sebagian besar beralih ke pesanan online, pesan antar dan drive-thru.
Ketika lockdown dilonggarkan, penjualan pun mulai meningkat dan mulai memulihkan optimisme bisnis makanan ini akan membaik.
Saat ini, 96% gerai McDonald's beroperasi dengan layanan drive-thru, pesan-antar, atau kapasitas tempat duduk yang dikurangi.
"Perusahaan berencana mendorong iklan di paruh kedua tahun ini, setelah mengumpulkan pemasaran," kata Kempczinski.
Sebelumnya, perusahaan juga telah memangkas 70% biaya program pemasaran AS pada kuartal kedua untuk menghemat sumber dana, tetapi dana tersebut akan diinvestasikan kembali untk program iklan.
Salah satu item promosi mencakup informasi menu baru dan layanan pemesanan digital.Perusahaan juga akan menagih sebagian besar biaya sewa yang telah ditangguhkan beberapa franchisee.
Di sisi lain, perusahaan juga tengah melihat peluang pertumbuhan di Eropa. Sedangkan di Jepang, perusahaan berencana mengurangi kepemilikan saham di McDonald's Holding Company Jepang dari saat ini 49% menjadi 35%.
Pendapatan perusahaan ini 30,5% menjadi $ 3,76 miliar dengan realisasi penghasilan bersih merosot 68% menjadi $ 483,8 juta.