Kasus Covid-19 Melonjak, Belanda Lockdown Sebagian Aktivitas Warga
Belanda akan memberlakukan lockdown alias penguncian terhadap sebagian aktivitas penduduknya mulai Sabtu (13/11) hingga tiga pekan ke depan. Hal ini setelah penularan Covid-19 di negara tersebut melonjak lagi.
Pemerintah Belanda memerintahkan restoran, kafe, klub malam, dan swalayan tutup lebih awal. Adapun acara olahraga besar tak boleh dihadiri oleh penonton. Tak hanya itu, otoritas setempat juga meminta warga agar tak menerima tamu lebih dari empat orang.
“Kami membawa pesan dan tindakan yang sangat tidak menyenangkan. Virus ada di mana-mana dan perlu diperangi,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/11).
Rutte juga meminta masyarakat bekerja dari rumah jika kondisinya memungkinkan. Sedangkan sekolah, teater, dan bioskop masih tetap dibuka.
Pemerintah juga mengkaji cara membatasi akses bagi masyarakat yang belum menjalani vaksinasi. Hampir 85% warga usia dewasa di Negeri Kincir Angin telah menerima suntikan kekebalan Covid-19.
Kasus baru Covid-19 di Belanda mencapai 16.204 orang pada Jumat (12/11). Angka ini merupakan yang tertinggi kedua setelah 16.287 satu hari sebelumnya.
Langkah serupa juga disiapkan Austria pada akhir pekan ini. Kanselir Alexander Schallenberg mengatakan bahwa penguncian nasional akan dilakukan bagi mereka yang tidak divaksinasi.
Mereka yang tidak menerima vaksin akan diperintahkan untuk tinggal di rumah. Selain itu mereka juga tak bisa datang ke tempat hiburan, restoran, cukur rambut, serta aktivitas sosial lainnya.
Adapun angka vaksinasi di Austria baru mencapai 65%, salah satu yang terendah di wilayah Uni Eropa. “Tujuannya jelas: kami ingin hari Minggu ada lampu hijau untuk penguncian bagi mereka yang tidak vaksinasi,” kata Schallenberg, Jumat (12/11) dikutip dari CNN.
Kasus Covid-19 di Austria juga sempat menyentuh rekor lonjakan 11.975 orang pada Kamis (11/11). Jumlah pasien baru corona di negara tersebut turun tipis sehari setelahnya menjadi 11.798 orang.