Korban Tewas Gempa Afghanistan Melebihi 1.000 Orang

Agustiyanti
22 Juni 2022, 21:33
afghanistan, gempa afghanistan
KatadataANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/foc/cfo
Matahari terbenam terlihat di Kabul, Afganistan, Kamis (7/10/2021). Gempa berkekuatan 6,1 skala richter mengguncang Afghanistan pada Rabu (22/6).

Korban tewas akibat gempa di Afghanistan pada Rabu  (22/6) mencapai lebih dari 1.000 orang. Jumlah ini berpotensi terus bertambah seiring informasi yang baru mengalir dari desa-desa di pegunungan terpencil. 

Foto-foto media lokal Afghanistan menunjukkan bahwa rumah-rumah telah menjadi puing-puing dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Salahuddin Ayubi mengatakan, helikopter dikerahkan dalam upaya penyelamatan untuk mencapai yang terluka dan menerbangkan pasokan medis dan makanan. 

"Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat karena beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya," katanya.

Gempa hari Rabu adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002. Berdasarkan data Geologi AS atau USGC, gempa itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan.

Pejabat penanganan bencana mengatakan, sedikitnya 1.000 orang tewas dan 600 orang terluka. Namun, pejabat setempat menyebutkan jumlah korban luka lebih tinggi.

Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban yang berkuasa, menyampaikan belasungkawa dalam sebuah pernyataan resmi.  Melakukan operasi penyelamatan akan membuktikan ujian besar bagi Taliban, yang mengambil alih negara itu Agustus lalu dan telah terputus dari banyak bantuan internasional karena sanksi

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania tau EMSC menyebut getaran dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India. Namun sejauh ini, tidak ada laporan segera mengenai kerusakan atau korban di Pakistan. EMSC menyatakan gempa berkekuatan 6,1 skala richter, meskipun USGC mengatakan gempa itu berkekuatan 5,9.

Afganistan saat ini juga tengah menghadapi bencana lainnya yakni banjir di sejumlah daerah. Bencana ini telah menewaskan 11 orang, melukai 50 orang dan memblokir jalan raya.

Kedua bencana ini kian memperparah krisis kemanusiaan yang sedang terjadi di Afghanistan. Negara ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah sejak Taliban mengambil alih ketika pasukan internasional pimpinan AS mundur setelah dua dekade perang.

Menanggapi pengambilalihan Taliban, banyak negara memberlakukan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan memotong bantuan pembangunan senilai miliaran dolar. Namun, bantuan kemanusiaan terus berlanjut, dengan badan-badan internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa tetap beroperasi.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA) mengatakan Afghanistan telah meminta badan-badan kemanusiaan untuk membantu upaya penyelamatan, dan tim dikirim ke daerah yang dilanda gempa.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan, Taliban akan menyambut bantuan internasional. Tetangga Pakistan mengatakan sedang bekerja untuk memberikan bantuan.

Sebagian besar Asia Selatan aktif secara seismik karena lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng India mendorong utara ke lempeng Eurasia.

Pada tahun 2015, gempa bumi melanda timur laut Afghanistan yang terpencil, menewaskan beberapa ratus orang di Afghanistan dan Pakistan utara di dekatnya. Pada Januari, gempa bumi melanda Afghanistan barat, menewaskan lebih dari 20 orang.

 

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...