Serangan Bom dan Aksi Pembakaran Melanda Kawasan Selatan Thailand

Aryo Widhy Wicaksono
17 Agustus 2022, 15:28
Ilustrasi Seorang Thai Royal Guard memakai masker saat ia berdiri berjaga di dalam Royal Palace di Bangkok, Thailand, Rabu (5/2/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silv
Ilustrasi. Seorang Thai Royal Guard memakai masker saat ia berdiri berjaga di dalam Royal Palace di Bangkok, Thailand, Rabu (5/2/2020).

Sejumlah ledakan dan kebakaran melanda 17 lokasi di Thailand bagian selatan pada Rabu (17/8) dini hari tadi. Serangan tersebut terjadi di provinsi Pattani, Narathiwat dan Yala, dan obyek serangan umumnya menyasar toko serba ada dan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Menurut pihak kepolisian dan militer Thailand, aksi ini merupakan beberapa serangan terkoordinasi, dan melukai sedikitnya tujuh warga. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Juru Bicara Militer Thailand, Pramote Promin, mengatakan para penyerang berdandan seperti perempuan. "Menggunakan sepeda motor dan dalam banyak kasus menggunakan bom bensin, melemparkan mereka ke lokasi sasaran.”

“Jelas bahwa para pemberontak tetap berkomitmen untuk menggunakan kekerasan terhadap rakyat, merusak kepercayaan terhadap ekonomi, menciptakan ketidakpastian dan merusak sistem pemerintahan,” kata Promin, Rabu (17/8) seperti dikutip dari ABC News.

Sedangkan Juru Bicara Kepolisian Thailand, Sarayuth Kotchawong, mengatakan telah menerima laporan, bahwa sesaat sebelum tengah malam salah satu seorang tersangka memasuki toko serba ada di sebuah SPBU di distrik Yaha Yala.

Tersangka itu meletakkan tas hitam di dalam toko dan memperingatkan karyawan agar segera pergi jika mereka “tidak ingin mati.” pekerja pergi sebelum tas meledak 10 menit kemudian.

Beberapa provinsi di kawasan selatan Thailand, terutama mereka yang berada di sepanjang garis perbatasan dengan Malaysia, telah menyaksikan beberapa serangan serupa dari kelompok separatis dalam beberapa dekader terakhir.

Menurut catatan Reuters, Pemerintah Thailand telah memerangi kelompok-kelompok yang mencari kemerdekaan untuk provinsi dengan penduduk mayoritas Muslim di Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...