Lebih dari 40.000 Peserta Akan Hadiri COP27 di Mesir
Sebanyak 40.000 peserta diperkirakan akan menghadiri Conference of Parties (COP) 27 yang akan digelar di Sharm El Sheikh, Mesir pada 6-18 November 2022.
Perwakilan Khusus Presiden COP27, Wael Aboulmagd mengatakan tim Presidensi Mesir sudah bekerja keras untuk menciptakan suasana yang mendukung suksesnya negosiasi dalam konferensi nanti.
“Sebagai tuan rumah COP, kami ingin mempertemukan perwakilan negara-negara dan pemangku kepentingan di seluruh dunia dan memberikan momentum untuk menentukan langkah yang dibutuhkan demi komitmen dan janji iklim yang mendesak dan berlaku luas,” kata Aboulmagd dalam siaran pers, Kamis (3/11).
Pelaksanaan COP27 akan dibagi dalam dua zona di Sharm El Sheikh. Zona Biru terletak di Sharm El-Sheikh International Convention Center dan akan menjadi tempat negosiasi para delegasi yang hadir dalam konferensi nanti.
Lalu, Presidensi COP27 juga menyediakan wilayah seluas 22.500 meter persegi untuk Zona Hijau. Zona ini akan menjadi tempat komunitas bisnis, pemuda, masyarakat sipil, akademisi, dan seniman seluruh dunia untuk hadir dan berpartisipasi.
Zona ini bertujuan untuk menciptakan dialog inklusif dan dinamis yang mempertemukan aktor-aktor iklim tersebut lewat acara, pameran, lokakarya, penampilan budaya, dan bincang-bincang.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm El-Sheikh Climate Implementation Summit akan berlangsung pada 7 dan 8 November. Acara puncak ini akan dihadiri oleh 100 lebih kepala negara dari seluruh dunia.
Setelah acara puncak, beberapa pertemuan juga diadakan untuk membahas enam topik penting. Keenam topik itu adalah transisi berkeadilan, ketahanan pangan, pembiayaan inovatif untuk iklim dan pembangunan, investasi energi masa depan, ketahanan air, serta perubahan iklim dan keberlanjutan masyarakat rentan.
Selain itu, Presidensi COP27 juga mengadakan beberapa hari tematis yang akan berisi kesempatan perjanjian panel, diskusi, konferensi, dan lain-lain. Hari tematis ini adalah bagian dari usaha melancarkan aksi iklim yang tertunda atau terhambat serta pelibatan pemuda, perempuan, masyarakat sipil, dan masyarakat adat dalam pusat diskusi.
Masalah-masalah penting yang akan dibahas termasuk janji inovasi dan teknologi bersih dan pentingnya air dan pangan dalam krisis iklim, krisis biodiversitas, transisi energi, serta usaha dan pembiayaan dekarbonisasi.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan mewakili Presiden Joko Widodo sebagai perwakilan Indonesia dalam COP27 nanti. Ma’ruf menerima audiensi Duta Besar Mesir untuk Republik Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan sebelum memastikan hadir dalam konferensi tersebut.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan upaya untuk mencapai nol emisi dalam menghadapi perubahan iklim akan dibicarakan di KTT mendatang.
“Termasuk transisi energi ke arah yang lebih bersih,” kata Masduki dalam keterangan video, dikutip pada 5 Oktober 2022.
Indonesia juga baru saja memperbarui nationally determined commitment (NDC) atau komitmen kontribusi nasional pada 23 September 2022. Dalam janji ini, Indonesia menaikkan komitmen pengurangan emisinya menjadi 31,8% dengan skenario kemampuan sendiri (unconditional) dan 43,2% dengan bantuan internasional (conditional) pada 2030.
Meski meningkat, komitmen Indonesia ini masih di bawah target dari Pakta Iklim Glasgow yang ditetapkan pada COP26 pada 2021 lalu. Pakta Iklim Glasgow menyebut butuh adanya pemangkasan emisi setidaknya 45% untuk menahan laju kenaikan suhu bumi agar tidak lebih dari 1,5°C.