NUS Business School Bidik Mahasiswa Indonesia untuk Bergabung
Sekolah Bisnis National University of Singapore (NUS Business School) mencatat masih minimnya mahasiswa asal Indonesia yang mengambil pendidikan di kampusnya. Sekolah bisnis terbaik Asia versi QS University Rankings tersebut ingin mengubah hal tersebut.
Dekan NUS Business School, Prof. Andrew Rose mengatakan NUS sangat serius untuk menambah lebih banyak mahasiswa Indonesia. Dia ingin lebih banyak mahasiswa Indonesia yang bergabung dalam program sarjana, pascasarjana, dan eksekutif di NUS Business School.
“Kami sadar kami tidak punya begitu banyak pengaruh di Indonesia. Indonesia negara berpopulasi besar dan dekat dengan Singapura, tidak masuk akal tidak ada lebih banyak mahasiswa Indonesia di sini,” kata Andrew dalam pertemuan dengan media Indonesia di NUS Singapura, Rabu (22/11).
Saat ini, NUS mencatat hanya ada sekitar 50 mahasiswa S1 dan 30 mahasiswa pascasarjana yang bersekolah di NUS Business School. Jumlah ini sangat kecil jika dibandingkan dengan total 4.791 mahasiswa S1 dan 2.401 mahasiswa pascasarjana seluruhnya.
Andrew mengatakan NUS ingin lebih banyak keberagaman yang dapat diwujudkan dengan lebih banyak mahasiswa Indonesia. Dekatnya lokasi NUS dengan Indonesia seharusnya membuat hal ini sangat mungkin.
Maulana Rafi Damar, mahasiswa pascasarjana NUS Business School angkatan 2024, mengatakan lokasi yang dekat ini juga yang membuatnya memilih NUS. Sebagai founder satu perusahaan dan komisaris di perusahaan keluarga, Rafi perlu tetap mengawasi jalannya perusahaan selama dia berkuliah.
