Militer AS Akan Bangun Pelabuhan Sementara di Gaza

Tia Dwitiani Komalasari
8 Maret 2024, 06:00
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
ANTARA FOTO/Media Center G20/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan keterangan kepada media di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Joe Biden menyampaikan sejumlah isu terkait kunjungannya di KTT G20 serta hasil pertemuan bilateralnya dengan Presiden China Xi Jinping.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Militer Amerika Serikat (AS) akan membangun pelabuhan sementara di pantai Mediterania Gaza untuk menerima bantuan kemanusiaan melalui laut. Hal itu diumumkan dalam pidato kenegaraan Presiden AS, Joe Biden, Kamis (7/3).

Pejabat senior pemerintah AS berjanji bahwa perencanaan operasi tersebut tidak akan melibatkan penempatan personel militer AS di Gaza.

Para pejabat juga mengatakan bahwa Hamas menunda kesepakatan baru dengan Israel mkatadataengenai gencatan senjata enam minggu karena belum setuju untuk membebaskan tawanan yang sakit dan lanjut usia.

"Kesepakatan itu sedang didiskusikan saat ini dan sudah berlangsung selama lebih dari seminggu terakhir,” kata seorang pejabat, mengacu pada perundingan yang terhenti di Mesir.

Di sisi lain, Hamas menyatakan kebuntuan kesepakatan tersebut terjadi karena penolakan Israel terhadap tuntutannya untuk mengakhiri serangan dan menarik pasukannya.

Biden Hadapi Pemilu

Keputusan Biden untuk memerintahkan pembangunan pelabuhan sementara tersebut terjadi di tengah peringatan PBB mengenai kelaparan yang meluas di antara 2,3 juta warga Palestina di Gaza setelah hampir lima bulan pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas.

Sebagai pendukung setia Israel, Biden menghadapi tekanan politik yang meningkat untuk mengakhiri serangan Israel. Hal itu termasuk gerakan protes bagi pemilih Partai Demokrat untuk menahan dukungan mereka terhadap presiden dalam pemilihan pendahuluan partainya untuk pemilihan umum bulan November

Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur dan sebagian besar penduduknya mengungsi akibat pemboman intensif Israel dan pertempuran yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel.

Israel mengatakan serangan Hamas merenggut 1.200 nyawa dan menyebabkan kelompok Islam tersebut menculik 253 sandera. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan jumlah orang yang tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel telah melampaui 30.800 orang.

Militer AS Mulai Bergerak ke Gaza

Biden akan memberitahu Kongres bahwa dia memerintahkan militer AS untuk melakukan misi darurat dengan membangun pelabuhan di Gaza.

"AS bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki pemikiran serupa dan mitra kemanusiaan," kata seorang pejabat.
Presiden AS Biden menyampaikan sambutan sebelum pertemuan DPR, di Gedung Putih di Washington

Fasilitas ini akan menampung kapal-kapal besar yang membawa makanan, air, pasokan medis dan tempat penampungan sementara.

"Pemerintah AS akan bekerja sama dengan mitra dan sekutu Eropa dan regional untuk membangun koalisi internasional negara-negara yang akan menyumbangkan kemampuan dan dana," kata para pejabat.

Seorang pejabat Israel mengatakan Israel “mendukung penuh penempatan dermaga sementara” di pantai Gaza dan operasi tersebut “akan dilakukan dengan koordinasi penuh antara kedua pihak.

Pelabuhan sementara itu akan meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di daerah kantong yang dilanda perang sebanyak ratusan truk tambahan per hari.

Mereka juga akan bekerja sama dengan PBB dan organisasi bantuan kemanusiaan yang “memahami distribusi bantuan di Gaza,” kata pejabat itu.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa operasi tersebut akan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk direncanakan dan dilaksanakan. Pasukan AS yang diperlukan untuk operasi tersebut berada di wilayah tersebut atau akan segera mulai bergerak ke sana.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...