CEO Boeing Dave Calhoun Mundur di Tengah Sorotan Krisis Keselamatan
Chief Executive Officer (CEO) Boeing Dave Calhoun akan mengundurkan diri pada akhir tahun ini dalam perombakan manajemen besar-besaran yang disebabkan oleh krisis keselamatan yang meluas di perusahaan pesawat terbang tersebut. Krisis ini diperburuk oleh ledakan panel di udara yang terjadi pada pesawat 737 MAX, Januari lalu.
Ketua Dewan Direksi Boeing Larry Kellner dan Kepala Bisnis Pesawat Komersial Boeing Stan Deal juga akan mengundurkan diri. Langkah ini sejalan dengan upaya dewan direksi untuk mengendalikan berbagai masalah yang mengguncang kepercayaan terhadap produsen pesawat tersebut.
Insiden pada Januari lalu adalah yang terbaru dari serangkaian krisis keselamatan yang telah mengguncang kepercayaan industri terhadap Boeing dan menghambat kemampuannya untuk meningkatkan produksi. Calhoun, 66 tahun, ditunjuk sebagai CEO setelah dua kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019 yang menewaskan hampir 350 orang.
Segera setelah ledakan panel 5 Januari, para eksekutif maskapai penerbangan menyatakan dukungannya kepada Calhoun, tetapi dukungan itu surut setelah Boeing menunda produksi tambahan. Tekanan terhadap perusahaan semakin meningkat ketika regulator merinci masalah kualitas di pusat produksi utamanya di luar Seattle.
Menurut laporan Reuters, beberapa investor mengatakan perombakan dewan direksi tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi masalah-masalah yang terus berlanjut. Saham Boeing telah kehilangan sekitar seperempat nilainya sejak insiden tersebut. Saham Boeing ditutup naik 1,4% ke level US$191,41 per saham, pada Senin (25/3).
Perusahaan saat ini tengah menghadapi investigasi federal dan pihak berwenang AS. Untuk sementara waktu, Boeing membatasi produksi untuk memperbaiki masalah keselamatan dan kualitas. Perusahaan ini juga dalam proses pembicaraan untuk membeli mantan anak perusahaannya, Spirit AeroSystems, demi mendapatkan kontrol lebih besar atas rantai pasokannya.
Maskapai Menyambut Baik Perombakan Manajemen Boeing
Michael O'Leary, Kepala Ryanair Irlandia, salah satu pelanggan utama Boeing, mengatakan maskapai ini menyambut baik perubahan manajemen yang "sangat dibutuhkan" di Boeing. Ia menyebut perombakan tersebut baik untuk para pelanggan pesawat.
Calhoun mengatakan bahwa dia lah yang memutuskan untuk mundur. "Saya yang memberi tahu mereka, pada akhir tahun ini saya berencana untuk pensiun," kata Calhoun kepada CNBC. Ia mengatakan bahwa ia ingin bertahan hingga akhir tahun untuk mengatasi masalah kualitas pesawat Boeing.
Chief Operating Officer (COO) Stephanie Pope telah ditunjuk untuk memimpin Boeing Commercial Airplanes, efektif mulai Senin (25/3). Steve Mollenkopf, mantan CEO Qualcomm, telah ditunjuk sebagai ketua dewan direksi dan memimpin pencarian CEO berikutnya.
Sumber Reuters mengatakan bahwa Mollenkopf akan bergabung dengan Kellner dalam pertemuan-pertemuan yang direncanakan dengan para CEO maskapai penerbangan besar di Amerika Serikat dan luar negeri.
"Mereka membutuhkan lebih dari sekadar perombakan di tingkat CEO dan ketua dewan direksi... mereka lumpuh dalam mengambil keputusan. Perlu waktu bagi Boeing untuk meluruskan masalah ini," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth, seperti dikutip Reuters.