Pemerintah Skotlandia Batasi Hubungan dengan Israel Efek Serangan di Gaza
Pemerintah Skotlandia menyatakan menghentikan semua pertemuan dengan duta besar Israel hingga "kemajuan nyata" menuju perdamaian di Jalur Gaza. Selain itu Skotlandia menanti sikap Israel dalam membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di wilayah Gaza.
Menteri Luar Negeri Angus Robertson mengatakan pemerintah Skotlandia tidak akan menerima undangan apapun untuk melakukan pertemuan lebih lanjut dengan Israel. Hubungan ini berhenti sementara hingga ada perkembangan nyata atas konflik Gaza.
Robertson menyampaikan pesan itu disampaikan dalam pertemuan dengan Wakil Duta Besar Israel untuk Inggris Daniela Grudsky dua pekan lalu.
Robertson mengatakan, pertemuan itu atas permintaan Grudsky dan menjadi "kesempatan untuk mengungkapkan posisi pemerintah Skotlandia yang jelas dan teguh" mengenai perlunya gencatan senjata segera di Gaza. "Dan saya melakukan hal itu," kata dia dikutip Selasa (20/8).
"Tidak ada yang berniat menjadikan pertemuan ini pembenaran atas tindakan Israel di Gaza," kata dia. Dia menyatakan pemerintah Skotlandia konsisten dalam "mengutuk dengan tegas kekejaman" di wilayah kantong Palestina.
"Ini akan menjadi ketetapan kami hingga perdamaian terjadi, akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan terwujud dan Israel bekerja sama sepenuhnya dalam memenuhi tanggung jawabnya menjalani penyelidikan terkait genosida dan kejahatan perang," ujar Robertson.
Mengingat banyak pihak yang melihat pertemuan tersebut sebagai tanda normalisasi antara pemerintah Israel dan Skotlandia, Robertson menekankan bahwa jelas akan lebih baik jika agenda pertemuan tersebut dibatasi hanya pada perlunya gencatan senjata segera di Gaza.
“Pemerintah Skotlandia tidak akan pernah menahan diri dalam menyatakan dukungannya terhadap gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, diakhirinya pengiriman senjata Inggris ke Israel, dan pengakuan negara Palestina yang berdaulat dalam solusi dua negara.”
Robertson menegaskan hal tersebut akan tetap menjadi posisi pemerintah Skotlandia, supaya menyadarkan Israel akan posisi negara itu.
Mantan Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf menyambut baik pernyataan tersebut, dan mengatakan bahwa Robertson "dengan jelas mendengarkan dan merenungkan kemarahan dan kekecewaannya" sehubungan dengan pertemuannya dengan wakil duta besar Israel.
“Yang terpenting, dia telah menegaskan bahwa tidak mungkin ada hubungan normal dengan Pemerintah Israel,” kata Yousaf di X.