Istana Sebut RI Dapat Lampu Hijau Palestina untuk Evakuasi Ribuan Warga Gaza


Istana Kepresidenan mengklaim sudah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Palestina terkait rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Jalur Gaza ke Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri terus menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan evakuasi warga Palestina ke Indonesia berjalan lancar.
"Tapi sekali lagi tentunya secara teknis itu kan tidak mudah. Maka dari itu Kementerian Luar Negeri terus berkoordinasi," kata Pras di Kantor Kementerian Sekretariat Negara pada Senin (21/4).
Meski mengklaim sudah mendapat tanggapan dari Pemerintah Palestina, Pras belum dapat memberikan keterangan lanjutan soal detail lokasi evakuasi bagi warga Palestina di Indonesia.
Politikus Partai Gerindra itu menyebutkan lokasi pengungsian warga Gaza akan disesuaikan dengan kesiapan infrastruktur seperti fasilitas kesehatan, tempat tinggal, dan peralatan medis yang tersedia.
"Pasti pemerintah pilih tempat-tempat yang secara peralatan juga memungkinkan untuk secepat mungkin membantu rehabilitasi saudara-saudara kita dari Gaza," ujar Pras.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya berencana mengevakuasi 1.000 warga Palestina korban konflik bersenjata di Jalur Gaza ke Indonesia. Warga Palestina ini hanya akan ditampung sementara waktu di Indonesia sampai mereka pulih secara fisik dan psikologis.
"Kami siap evakuasi mereka yang luka, yang terkena trauma, dan anak-anak yatim," kata Prabowo dalam keterangan pers sebelum keberangkatan ke Uni Emirat Arab di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (9/4) dini hari.
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah armada pesawat untuk menjemput sekitar 1.000 warga Palestina pada tahap awal. "Kami perkirakan mungkin jumlahnya seribu orang untuk gelombang pertama," ujarnya.
Prabowo juga mengatakan, pemerintah tidak memberikan suaka permanen bagi warga palestina korban konflik bersenjata di Jalur Gaza. Ia akan segera berkonsultasi dengan para pemimpin daerah (Pemda) untuk menentukan lokasi pengungsian yang ideal bagi warga Palestina di Tanah Air nantinya.
"Pada saat pulih dan sehat kembali, serta kondisi Gaza sudah memungkinkan mereka harus kembali ke daerah asalnya," kata Prabowo.