Ayah dan Anak Tembaki Komunitas Yahudi di Pantai Bondi Australia, 16 Orang Tewas
Seorang ayah dan anak diidentifikasi sebagai terduga pelaku penembakan massal di pantai Bondi, Sydney, Australia pada Minggu (14/12). Sebanyak 16 orang meninggal dunia, termasuk satu anak, per Senin (15/12), dikutip dari The Guardian.
Sedangkan CNN dan BBC melaporkan jumlah korban tewas atas penembakan itu 15 orang. Korban merupakan anggota komunitas Yahudi.
Sebanyak 40 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit. Para korban berusia antara 10 dan 87 tahun. Seorang tersangka pelaku penembakan juga tewas.
Saat kejadian, ratusan orang berkumpul di Pantai Bondi, Australia, untuk merayakan hari pertama Hanukkah. Hanukkah adalah Festival Cahaya Yahudi selama delapan hari, yang memperingati kemenangan Kaum Makabe atas bangsa Seleukia, dan pentahbisan kembali Bait Suci di Yerusalem sekitar tahun 164 SM.
“Penembakan itu merupakan tindakan kejahatan murni, tindakan antisemitisme, tindakan terorisme,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dikutip dari The Guardian, Senin (15/12).
Ia mengatakan insiden itu merupakan penembakan massal terburuk di Australia dalam 29 tahun terakhir.
“Hari ini, seluruh warga Australia merangkul mereka (para korban). Dan mengatakan kami berdiri bersama kalian. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memberantas anti-Semitisme. Itu adalah momok dan kita akan memberantasnya bersama-sama,” kata Albaneser.
Perdana Menteri New South Wales, Chris Minns, mengatakan Australia perlu mengumumkan penolakan yang kuat dan jelas terhadap antisemitisme dalam segala bentuk.
“Tidak ada toleransi untuk rasisme atau kebencian terhadap Yahudi di mana pun di New South Wales atau Australia, dan kita perlu bersikap jelas dan tegas bahwa kita akan melawannya di mana pun kita melihatnya, baik itu tindakan kekerasan yang merusak dan mengerikan, atau nyanyian, semboyan, dan unggahan internet,” kata Minns.
Minns mengatakan bahwa perlu ada waktu untuk berkabung, dan mendesak siapa pun yang ingin membantu secara praktis untuk mendonorkan darah.
Terduga Pelaku Penembakan Massal di Pantai Bondi, Australia
Kepolisian mengidentifikasi terduga pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Australia yakni Sajid Akram, 50 tahun, dan putranya, Naveed Akram, 24 tahun.
Pria yang lebih tua ditembak oleh polisi dan meninggal di tempat kejadian pada Minggu (14/12). Sementara pemuda berusia 24 tahun itu mengalami luka kritis dan dibawa ke rumah sakit dengan pengawalan polisi.
Komisaris polisi New South Wales Mal Laynon mengkonfirmasi bahwa polisi tidak mencari penembak ketiga. “Pria berusia 50 tahun itu adalah pemegang izin senjata api,” kata dia kepada wartawan.
“Dia memiliki enam senjata api yang terdaftar atas namanya. Kami yakin bahwa kami telah menyita enam senjata api dari lokasi kejadian kemarin, dan juga sebagai hasil dari penggeledahan di alamat Campsie,” ia menambahkan.
Polisi menyatakan penembakan itu sebagai insiden terorisme pada Minggu (14/12) malam. Laynon mengatakan polisi menemukan dua alat peledak ‘sederhana’ di lokasi kejadian penembakan massal di Australia.
