Daftar Efek Samping Daun Kelor dan Cara Menghindarinya
Tanaman herbal umumnya digunakan sebagai salah satu pengobatan alternatif. Meski punya banyak manfaat, bukan berarti tanaman jenis ini tidak memiliki efek samping. Hal ini pun berlaku bagi daun kelor, salah satu tumbuhan kaya manfaat yang sering dijuluki dengan istilah superfood.
Menurut sejarahnya, daun kelor diyakini berasal dari dataran tinggi Himalaya. Daun kelor saat ini sudah menyebar ke benua Asia hingga Afrika.
Daun kelor termasuk ke dalam jenis tumbuhan perdu. Pohonnya bisa tumbuh sekitar 14 meter. Bentuk daun kelor umumnya berbentuk bulat seperti telur dan daunnya tersusun secara majemuk di bagian tangkai.
Sejak dahulu, daun kelor sudah dimanfaatkan sebagai obat herbal karena beragam khasiatnya. Kendati demikian, jika digunakan berlebihan, maka efek samping daun kelor dapat dirasakan oleh tubuh.
Dikutip dari situs Healthifyme.com serta dihimpun dar sumber lainnya, berikut daftar efek samping daun kelor yang bisa dirasakan oleh tubuh, jika pemakaiannya berlebihan. Simak ulasannya di bawah ini.
Efek Samping Daun Kelor bagi Tubuh Manusia
Daun kelor memiliki kandungan nutrisi dan mineral penting bagi tubuh. Menurut WebMD, daun kelor mengandung vitamin C tujuh kali lebih banyak jika dibandingkan dengan jeruk. Kandungan antioksidannya juga diketahui 15 kali lebih banyak daripada pisang.
Walau memiliki manfaat yang begitu banyak, daun kelor ternyata punya sejumlah efek samping yang bisa menimbulkan beberapa penyakit lainnya di dalam tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut efek samping daun kelor:
Menyebabkan Gangguan Perut
Daun kelor jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih diketahui akan menimbulkan gangguan pada perut. Ini mengingat, daun kelor memiliki sifat pencahar. Dalam jumlah banyak, gangguan perut seperti ditensi gas dan mulas dapat dirasakan oleh tubuh.
Dilansir dari Alodokter, obat pencahar sejatinya digunakan mengikuti resep dan saran dokter. Selain itu, jenis obat ini tidak boleh digunakan tiap hari dan dalam jangka panjang.
Untuk menghindari efek samping daun kelor ini, pemakaiannya haru dalam jumlah wajar. Misalnya 70 gram per hari. Sebagaimana tanaman herbal pada umumnya, manfaat daun kelor bisa diperoleh dengan konsumsi yang jumlahnya wajar.
Menyebabkan Diare
Efek samping daun kelor berikutnya yaitu dapat menyebabkan diare. Hal ini terjadi apabila pemakaian daun kelor tidak sesuai dosis.
Sifat pencahar yang dimiliki oleh daun kelor, bisa memicu berbagai gangguan atau masalah perut. Salah satu di antaranya yakni diare.
Guna menghindari masalah kesehatan ini, perlu dilakukan pengukuran jumlah konsumsi daun kelor yang pas. Sehingga, tubuh hanya akan merasakan manfaat daun kelor saja. Bukan efek sampingnya.
Menyebabkan Muntah
Obat herbal seperti daun kelor memang tidak memiliki rasa yang enak di mulut. Jika seseorang tidak menyukainya, maka rasa kurang nyaman akan timbul. Paling parah dapat menyebabkan muntah.
Hal ini termasuk ke dalam salah satu efek samping dari daun kelor. Jika seseorang tidak menyukai rasa dari daun kelor, maka sebaiknya tidak usah mengkonsumsi.
Efek ini memang bersifat relatif. Artinya dapat dirasakan oleh beberapa kalangan tertentu saja. Meski begitu, muntah karena mengkonsumsi daun kelor akan menjadi pengalaman yang tidak mengenakan.
Menyebabkan Mual
Efek samping ringan dari konsumsi daun kelor beberapa di antaranya seperti mual. Hal ini disebabkan karena mulut tidak begitu menyukai rasa dari daun kelor. Penyajian atau cara konsumsi daun kelor menjadi hal penting untuk menghindari efek samping tersebut.
Konsumsilah daun kelor dengan dosis yang tepat. Sebab, dalam sebagian besar kasus, manfaatnya akan lebih besar dirasakan tubuh daripada risikonya.
Meningkatkan Risiko Keguguran
Efek samping ini perlu diteliti lebih lanjut lagi. Namun demikian, sejumlah orang meyakini kalau mengkonsumsi tanaman daun kelor terutama bagian akar, batang, dan daun memiliki sejumlah bahan kimia.
Bahan kimia tertentu yang ditemukan di akar, bunga, dan kulit kayu dapat menyebabkan kontraksi rahim pada wanita hamil. Hal ini dapat meningkatkan risiko keguguran.
Cara Menghindari Efek Samping Daun Kelor
Konsumsi daun kelor bisa dilakukan dengan beberapa metode. Contohnya seperti mengolah daun kelor menjadi teh atau meminum air rebusan daun kelor.
Sementara itu, seperti dikutip dari Alodokter, takaran yang dianjurkan untuk mengkonsumsi daun kelor misalnya 70 gram atau 10 sendok teh per harinya.
Sedangkan cara paling mudah untuk menghindari efek samping daun kelor adalah dengan berkonsultasi ke dokter. Minta saran pada ahli tentang bagaimana cara efektif dalam pemanfaatan daun kelor sebagai obat herbal.
Selain itu, daun kelor tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak, bayi, dan ibu hamil. Sebab, khasiatnya belum teruji secara klinis bagi kalangan tersebut.
Dilansir dari Medical News Today, daun kelor memiliki senyawa yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antimikroba. Dengan begitu, mengkonsumsi ekstrak daun kelor dapat memerangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Daun kelor saat ini sudah banyak digunakan sebagai tanaman herbal, yang khasiatnya sangat baik untuk kesehatan tubuh. Semua manfaat ini hanya bisa diperoleh apabila mengkonsumsinya dalam batas dan jumlah yang wajar.