5 Bahan Alami Sebagai Pelembab untuk Kulit Berminyak
Sebagian orang masih ada yang beranggapan bahwa pelembab untuk kulit berminyak tidak terlalu dibutuhkan. Sebab, kulit jenis ini dinilai sudah memiliki tingkat kelembaban yang sesuai. Dengan begitu produk semacam itu tidak digunakan.
Pandangan di atas sebenarnya hanya mitos dan belum terbukti secara medis. Padahal faktanya pelembab untuk kulit berminyak sangat diperlukan. Pelembab bisa menjaga kondisi kesehatan kulit serta membuatnya tampak lebih terawat.
Selain produk kecantikan yang sudah ada di pasaran, beberapa bahan alami di sekitar kita ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pelembab untuk kulit berminyak. Namun sebelum membahas hal itu lebih jauh, ada baiknya Anda memahami dahulu jenis-jenis kulit serta karakteristik kulit berminyak.
Sebagaimana dilansir dari WebMD dan Almirall, berikut penjelasan lengkap tentang jenis-jenis kulit manusia yang perlu Anda ketahui.
Jenis-jenis Kulit Manusia
Klasifikasi jenis kulit manusia sudah banyak dikemukakan oleh sejumlah peneliti di seluruh dunia. Misalnya pada tahun 1975, Fitzpatrick menjelaskan bahwa jenis kulit bisa didasarkan pada warna kulit dan responsnya terhadap paparan sinar matahari.
Klasifikasi tersebut dibuat serta digunakan untuk menentukan jenis faktor perlindungan matahari yang tepat atau untuk memprediksi risiko kanker kulit dan lainnya. Pendapat lain mengatakan jika kulit bisa dikelompokan menurut beberapa faktor yang berkaitan dengan keseimbangannya seperti sekresi sebaceous, hidrasi dan tingkat sensitivitas.
Setiap jenis kulit akan memiliki ciri khasnya masing-masing dan membutuhkan perawatan yang berbeda. Selain pada umumnya suatu jenis kulit ditentukan oleh genetika serta dapat berubah seiring waktu tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.
Lebih lanjut simak penjelasan jenis-jenis kulit berikut ini:
Kulit Normal
Kulit normal merupakan jenis kulit yang sehat. Artinya kulit normal tidak terlalu kering dan tidak terlalu berminyak.
Kondisi kelembaban kulit normal bisa dilihat dari wajah yang tampak berseri sekaligus tampilan pori-pori kulit yang hampir tak terlihat. Kulit normal biasanya mempunyai tekstur yang teratur dan tampilan yang bersih, lembut, serta tidak memerlukan perawatan khusus.
Kulit Berminyak
Jenis kulit berikutnya yaitu kulit berminyak. Kulit berminyak memiliki tampilan mengkilap dan pori-pori kulit yang bisa dilihat dengan jelas.
Kondisi kulit berminyak umumnya disebabkan oleh produksi lemak yang berlebihan oleh kelenjar sebaceous, dan biasanya ditentukan oleh penyebab genetik atau hormonal. Kulit berminyak dapat dialami oleh siapa saja seperti remaja dan orang muda di bawah 30 tahun.
Perawatan kulit berminyak yang tidak tepat bisa menyebabkan beberapa gangguan kulit. Paling umum adalah memicu munculnya jerawat. Selain itu, penggunaan pelembab untuk kulit berminyak bisa mengakibatkan masalah serupa di kemudian hari.
Kulit Kering
Menurut Eucerin.com, kulit kering adalah jenis kulit yang menghasilkan lebih sedikit sebum daripada kulit normal. Akibat kurangnya sebum, kulit kering kekurangan lipid yang dibutuhkan untuk mempertahankan kelembapan dan membangun perisai pelindung terhadap pengaruh eksternal.
Kulit kering memiliki ciri-ciri seperti tekstur kulit yang kasar, tampilan pori-pori yang tidak terlihat, kusam, garis kulit kurang elastis, dan sebagainya. Jenis kulit ini memerlukan perawatan khusus agar kondisinya bisa kembali normal.
Kulit Kombinasi
Secara harfiah jenis kulit kombinasi adalah kondisi di mana area kulit berminyak dan sebagian lainnya kering. Khususnya di area T-Zone (dagu, hidung dan dahi).
Area tersebut akan lebih berminyak. Sementara bagian lainnya seperti kulit pipi kondisinya normal atau kering.
Kulit Sensitif
Kulit sensitif adalah jenis kulit yang sangat sensitif dan lebih rentan untuk bereaksi terhadap rangsangan. Bisa dibilang kulit ini sangat rapuh, sehingga membutuhkan perawatan lebih untuk melawan kekeringan dan kekasaran pada tekstur kulitnya.
Kulit sensitif sendiri adalah kondisi kulit yang kehilangan fungsi barrier (pelindung), sehingga sangat rentan terkena serangan mikroorganisme dan zat iritan. Hal tersebut bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi dan reaksi alergi. Misalnya seperti munculnnya bintik kemerahan hingga gatal.
Bintik Merah
Bintik merah yang muncul di kulit tubuh merupakan sebuah kondisi yang ditimbulkan oleh beberapa hal. Contohnya seperti infeksi, panas, alergi, gangguan sistem kekebalan dan obat-obatan.
Kulit dengan Tahi Lalat
Tahi lalat yang muncul di kulit pada umumnya tidak akan berbahaya. Tahi lalat adalah bintik atau bintik hitam yang disebabkan oleh kelompok sel berpigmen. Meski demikian, Anda bisa memeriksakannya ke dokter kulit jika tahi lalat berubah ukuran, bentuk atau warna, hingga Anda merasakan gatal dan pendarahan.
Karakteristik Jenis Kulit Berminyak
Seperti jenis kulit lainnya, kulit berminyak memiliki karakteristik tersendiri. Dilansir dari Eucerin.com, berikut ciri-ciri kulit berminyak:
- Pori-pori membesar dan terlihat jelas.
- Bersinar mengkilap.
- Lebih tebal, kulit pucat dan pembuluh darah mungkin tidak terlihat.
Selain penjelasan di atas, jenis kulit berminyak sangat rentan terhadap kotoran yang bisa menimbulkan jerawat dan komedo. Masalah kulit tersebut sangat berkaitan karena dengan jerawat ringan, sejumlah besar komedo muncul di wajah.
Sementara itu menurut Webmd.com, sifat kulit berminyak dapat berubah tergantung pada waktu tahun atau cuaca. Hal-hal yang dapat memperburuknya antara lain seperti pubertas atau ketidakseimbangan hormon lainnya.
Bahan Alami untuk Pelembab Kulit Berminyak
Sama halnya dengan perawatan kulit lainnya, kulit berminyak membutuhkan sejumlah penanganan agar tidak menimbulkan jerawat di area kulit. Salah satunya yakni memakai pelembab untuk kulit berminyak.
Di pasaran sudah banyak tersedia produk pelembab untuk kulit berminyak. Meski begitu, Anda bisa memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar Anda sebagai pelembab kulit ini.
Sebagaimana dikutip dari Tylecraze.com dan sumber lainnya, berikut bahan-bahan alami yang bisa dipakai sebagai pelembab untuk kulit berminyak:
1. Susu
Sejumlah studi menyebutkan bahwa susu murni tanpa gula di dalamnya, mengandung asam laktat yang berfungsi untuk melembabkan dan menjadi perisai kulit. Anda bisa memakai bahan ini sebagai pelembab untuk kulit berminyak.
Cara cukup mudah, Anda bisa mencampurkan beberapa tetes perasan jeruk nipis ke dalam ¼ cangkir susu segar. Kemudian aduk rata dan oleskan ke wajah Anda. Cuci bersih dengan air setelah 10 menit. Metode ini bisa dilakukan secara rutin untuk menjaga kelembapan kulit Anda.
2. Kelopak Mawar
Anda bisa mengoleskan air berbahan dasar kelopak mawar di area wajah sebelum tidur. Ini akan membantu menjaga kelembaban kulit wajah Anda.
Kelopak mawar memiliki efek antiinflamasi pada kulit. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan para ahli. Selain itu, kelopak mawar dan air mawar menunjukkan efek pengencangan dan astringent pada kulit. Bahan alami ini sangat cocok dijadikan sebagai pelembab untuk kulit berminyak.
3. Lidah Buaya
Lidah buaya sudah dipercaya sejak dahulu memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan kulit. Gel lidah buaya bisa digunakan sebagai pelembab untuk kulit berminyak. Lidah buaya pun tidak hanya dapat melembabkan kulit Anda, tetapi juga melindunginya dari kerusakan akibat sinar UV.
4. Lemon dan Madu
Campuran lemon dan madu bisa dioleskan pada area wajah dan kulit Anda untuk menjaga kelembabannya. Selain bermanfaat, bahan alami ini sangat mudah didapatkan.
Kandungan nutrisi di dalam lemon sangat baik untuk wajah Anda. Kemudian, madu merupakan emolien yang tidak hanya melembabkan kulit, namun juga dapat mengurangi jerawat.
5. Minyak Biji Bunga Matahari
Minyak bunga matahari adalah olahan bahan nabati yang bisa Anda manfaatkan sebagai pelembab untuk kulit berminyak. Sebab, minyak biji bunga matahari mengandung asam linoleat yang menghidrasi kulit Anda dan memperkuat penghalang kulit.
Meskipun bahan-bahan di atas bisa digunakan sebagai pelembab untuk kulit berminyak, ada baiknya Anda juga melakukan konsultasi dengan dokter kulit atau ahlinya. Ini berlaku kalau kondisi kulit berminyak Anda cukup parah.