Sebagian Pasien Positif Corona di Indonesia Tertular di Asia Tenggara
Sebanyak 20 dari 37 kasus yang positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia mengalami penularan ketika pasien berkunjung ke negara lain atau imported case. Mayoritas pasien tertular saat berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara.
“Ya dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Sebagian pasien tersebut tak berpergian ke negara yang jauh dari Indonesia, di antaranya ke Singapura. Tak ada satu pun pasien yang tertular Covid-19 dari Tiongkok. “Enggak, enggak ada (dari Tiongkok),” kata Yurianto.
(Baca: Lebih dari Separuh Kasus Positif Corona di RI Berasal dari Luar Negeri)
Pasien-pasien tersebut ke luar negeri dengan berbagai alasan seperti berlibur, berdagang atau menjenguk saudara dan kerabatnya. “Ada juga yang mempunyai keluarga di kota lain, di negara lain,” kata Yurianto.
Ada juga pasien yang tmemiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat (AS) dan transit di Jepang, yakni pasien nomor 7 dan 8 yang merupakan pasangan suami istri.
Pasien 8 yang berusia 56 tahun itu sempat dalam kondisi buruk karena menderita penyakit lain seperti diare dan diabetes. Meski demikian, kondisi pasien 8 mulai membaik. Dia telah terbebas dari alat bantu alat bantu pernafasan dan dapat bernafas secara spontan.
Pemerintah telah mengumumkan 34 kasus positif Covid-19 hingga Rabu (11/3). Satu pasien berkewarganegaraan asing berusia 53 tahun dengan identifikasi kasus nomor 25 diketahui telah meninggal dunia.
Dia diketahui menderita beberapa penyakit penyerta sebelum dirawat di rumah sakit. “Ada faktor penyakit mendahuluinya, di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid dan sakit paru-paru obstruksi menahun,” kata Yurianto.
Sementara itu, ada dua pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19, yakni pasien 6 dan 14. Karena telah dinyatakan negatif Covid-19, keduanya telah diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing mulai hari ini.
Meski demikian, Yurianto meminta mereka untuk tetap mengisolasi diri di rumah setelah dipulangkan. Artinya, mereka harus tetap menggunakan masker, menghindari kontak dekat dengan orang lain, tidak menggunakan alat makan dan minum bersama, serta mengurangi aktivitas di luar rumah.
Menurut Yurianto, isolasi mandiri harus dilakukan selama 14 hari. "Meskipun sudah negatif, kami masih harapkan mereka berhati-hati," kata Yurianto.
(Baca: Jumlah Bertambah, 34 Pasien di Indonesia Positif Terkena Virus Corona)