Asosiasi Dosen Indonesia Soroti Rencana Jokowi Rekrut Rektor Asing
Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menilai perekrutan rektor asing bukan solusi yang tepat untuk mengerek ranking dunia perguruan tinggi dalam negeri. ADI meminta adanya diskusi lebih lanjut mengenai wacana tersebut.
Ketua Tim Advokasi ADI Faisal Santiago menilai rencana tersebut tidak terlalu mendesak. Yang terpenting adalah mencari akademisi yang paham mengenai pendidikan dan pengembangannya, mempunyai jiwa kepemimpinan, keahlian manajemen, kewirausahaan, dan pemahaman teknologi.
"Mencari rektor yang seperti ini memang tidak mudah, tapi mengimpor rektor asing bukan jalan keluar," kata dia seperti dikutip Antara, Selasa (6/8).
(Baca: Demi Memacu Pendidikan, Jokowi Ingin Rekrut Rektor dan Dosen Asing)
Dia menjelaskan, perekrutan rektor asing memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ditambah lagi, rektor asing kemungkinan besar akan membawa “gerbong” tenaga kerja paling tidak 10 hingga 20 orang.
Ia juga menyangsikan rektor asing bisa menjalankan manajemen dengan baik kalau sumber daya manusia di kampus masih orang yang sama.
Menurut dia, yang selama ini menghambat kinerja rektor tidak maksimal adalah kentalnya campur tangan pemerintah atas posisi rektor khususnya di perguruan tinggi negeri. “Serahkan rektor kepada anak bangsa tapi dengan cara yang jujur, saya yakin kampus akan menjadi perguruan tinggi kelas dunia," ujarnya.
(Baca: Sri Mulyani Soroti Rendahnya Partisipasi Swasta Danai Riset)
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat ADI Amirsyah Tambunan mengatakan perekrutan rektor asing juga akan membuat perguruan tinggi jadi "gamang" dalam menjalankan otonomi kampus. Amirsyah menyarankan adanya diskusi lebih lanjut mengenai wacana rektor asing tersebut.