Hadapi Ma'ruf, Sandiaga Akan Gunakan Data dan Tidak Menyerang
Debat ketiga antarcalon wakil presiden, yakni Sandiaga Uno dan Ma'ruf Amin akan dilaksanakan pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Pipin Sopian mengatakan, Sandiaga akan memilih menggunakan pemaparan lewat data dan tidak akan menyerang.
"Beliau akan menyampaikan data-data yang valid," kata Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Pipin Sopian di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jakarta, Senin (25/2).
Selain memaparkan data, Pipin mengatakan, Sandiaga tak akan menggunakan strategi menyerang sebagaimana dilakukan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dalam dua debat sebelumnya. Sandi juga akan menyiapkan jawaban dengan ayat-ayat Al-Qur'an jika diperlukan. Langkah Sandi untuk mengimbangi Ma'ruf yang berencana mengutip ayat-ayat tersebut dalam debat ketiga.
"Bang Sandi juga siap (menjawab dengan ayat-ayat Al-Qur'an). Kenapa tidak?" kata Pipin.(Baca: KPU Heran Sandiaga Usulkan Pertanyaan Panelis Ditiadakan)
Pipin menambahkan tidak akan ada fokus khusus yang akan disampaikan Sandiaga dalam debat ketiga. Menurut Pipin, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu akan menyampaikan berbagai program aksi sesuai visi-misi yang berkaitan dengan tema debat ketiga.
"Fokusnya adalah bagaimana semua program kesejahteraan itu berpihak kepada masyarakat," kata Pipin.
Debat ketiga akan bertemakan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. KPU telah mengajukan dua nama calon moderator untuk debat ketiga, yakni presenter CNN Indonesia Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.
(Baca: Kampanye Hitam Relawan, BPN Prabowo Minta Penegak Hukum Tegas)
Selain itu, KPU mengusulkan 14 nama yang akan menjadi panelis debat ketiga. Para panelis itu akan dibicarakan dulu oleh kedua timses untuk kemudian diseleksi kembali hingga lima sampai tujuh nama.
KPU juga memutuskan jumlah pendukung kedua paslon yang diperbolehkan berada di dalam ruang debat dikurangi menjadi 50 orang saja. Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, hal ini sesuai dengan usul Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar debat berlangsung lebih tenang dan kondusif.