Pandemi Tak Terprediksi, Pemerintah Dorong Masyarakat Tetap Produktif
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menilai masyarakat Indonesia tak bisa terus berdiam diri dalam situasi pandemi saat ini. Apalagi, belum ada yang bisa memprediksi kapan pandemi akan berakhir.
Sebab, hingga kini belum ada yang berhasil menemukan vaksin corona. "Kita tidak mungkin tetap diam dalam situasi seperti ini yang sama-sama kita tidak ketahui kapan akan berakhir," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (21/5).
Atas dasar itu, pemerintah telah memikirkan agar masyarakat ke depannya bisa tetap produktif meski ada pandemi corona. Menurut Yurianto, tak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk tidak produktif ke depannya.
(Baca: Tekan Kasus Covid-19, Gugus Tugas Usul Penerapan PSBB per Pulau)
Meski begitu, hal tersebut bakal dilakukan dengan jaminan bahwa masyarakat akan terhindar dari corona. Karenanya, dia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Selain itu, masyarakat diminta untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Masyarakat pun diminta untuk menggunakan masker dan menghindari kerumunan saat keluar rumah.
"Produktivitas kita harus benar-benar memperhatikan cara-cara pencegahan agar tidak tertular Covid-19," katanya.
Menurutnya, upaya agar masyarakat dapat kembali produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan membutuhkan proses yang tidak sebentar. Selain itu, perlu keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh agama, tokoh adat,dan tokoh masyarakat lainnya.
(Baca: Capai 502 Orang, Jatim Catat Tambahan Kasus Corona Terbanyak Nasional)
Yurianto menilai pentingnya peran kepala keluarga dalam mempercepat perubahan paradigma menghadapi pandemi corona. Sebab, keluarga adalah basis dari masyarakat.
"Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk bisa menyelesaikan masalah Covid-19 dengan cara yang baik, dengan cara bekerja sama, bergotong royong," katanya.
Sekadar informasi, penambahan kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia kembali menyentuh rekor tertinggi pada Kamis (21/5). Bahkan, tambahan kasus positif corona hari ini hampir mencapai 1.000 orang.
Yurianto mengatakan, ada tambahan 973 kasus positif yang telah terkonfirmasi hari ini. Dengan demikian, total kasus positif corona di Indonesia menjadi sebanyak 20.162 orang.
Angka ini didapatkan dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap 219.975 spesimen melalui tes PCR dan TCM. "Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan ini yang tertinggi," kata Yurianto.
Dia pun menjelaskan, penambahan kasus tertinggi hari ini paling banyak berasal dari Jawa Timur. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, ada tambahan 502 orang yang terinfeksi corona di provinsi tersebut.
Dengan demikian, total kasus positif corona di Jawa Timur hingga hari ini mencapai 2.998 orang. Secara akumulatif, jumlah kasus positif corona di Jawa Timur menempati posisi terbanyak kedua di Indonesia setelah Jakarta yang sebanyak 6.301 orang.
Selain kasus positif corona, Yurianto juga mengumumkan tambahan 263 pasien yang telah sembuh dari corona pada hari ini. Alhasil, jumlah pasien yang sembuh dari corona sebanyak 4.838 orang pada saat ini.
Sementara, ada tambahan 36 orang yang meninggal dunia akibat corona pada hari ini. "Sehingga total menjadi 1.278 orang," ujarnya.