Kenapa Indonesia Membutuhkan Blockchain Platform Sendiri?

Image title
Oleh Rhein Mahatma - Tim Publikasi Katadata
10 Juni 2020, 23:15
Blockchain Indonesia
Katadata

Edukasi yang kuat menurut Ray Dalio juga berimplikasi meningkatnya kekuatan di area yang lain.

Strong education leads to strengths in most areas.” (Principles - Ray Dalio)

Nah, kembali ke blockchain, blockchain adalah teknologi yang memiliki dampak besar seperti halnya internet, karena merevolusi trust, ada yang bilang “Blockchain is the most significant invention after the internet.”  

https://hbr.org/2017/03/the-blockchain-will-do-to-banks-and-law-firms-what-the-internet-did-to-media

Apa Revolusi yang dibawa oleh blockchain? 

Apakah kita kira-kira harus menunggu 10-20 tahun untuk menunggu mengedukasi talenta programmer lokal tentang blockchain?

Vexanium adalah blockchain platform satu-satunya yang saat ini melakukan edukasi ke programmer lokal. Supaya Indonesia bisa memiliki SDM yang unggul di dalam dunia blockchain. Bukan hanya menarik dana dari investor lokal saja.

RI Tak Bangun Kilang Minyak Selama 30 Tahun 

Jika data is the new oil, mungkin saja situasi Indonesia yang tidak memiliki sosmed atau search engine lokal sebenarnya ada kemiripan situasi dengan Indonesia yang tidak membangun kilang minyak sendiri selama 30 tahun. (Baca: https://www.cnbcindonesia.com/news/20191226145341-4-125751/tak-cuma-mafia-ini-juga-bikin-ri-tak-bangun-kilang-30-tahun) Lihatlah berita ini baru muncul tahun 2019, sedangkan kita memakai minyak bumi mungkin dari tahun 80-an.

Jika kita baru memakai search engine di kisaran awal tahun 2000-an, baru memakai sosmed tahun 2010, tahun berapa kita sadar kalau kita tidak membangun mesin pencari atau sosmed sendiri? Harus menunggu 30 tahun? Tahun 2040? 2050? Harus menunggu sampai peluangnya terkubur habis?

Lalu bagaimana dengan blockchain? 

Belum Terlambat Untuk Memiliki dan Mengembangkan Platform Blockchain Lokal

Bila membangun social media lokal, atau search engine lokal terlambat. Bagaimana kalau blockchain platform lokal? kemungkinan besar belum. Kenapa? Karena killer app di blockchain, kemungkinan besar, belum ada. 

Ada yang bilang killer app blockchain adalah trading, spekulasi, Bitcoin. Namun menurut kebanyakan orang jawabannya adalah belum ada.

Dengan demikian peluang bagi perusahaan lokal berkembang, baik platform atau bukan sebenarnya masih sangat terbuka lebar, sebab lainnya adalah karena network effect dari blockchain luar yang belum terbangun. Berbeda dengan media sosial, ketika Kominfo menyatakan mensupport OTT lokal sudah berat bagi media sosial lokal untuk memberikan benefit 10x lipat dari yang sudah ada, investor pun tidak berani memberikan investasi.

Aktivitas Blockchain Lokal, Insentif untuk Miner Lokal

Di awal 2020 ini kita melihat Australia, China, dan India meluncurkan blockchain roadmap-nya. Salah satu point yang sama dari roadmap ketiga negara ini adalah “meningkatkan investasi”, sedangkan roadmap Australia secara spesifik menulis “increase international investment” kalau di China menuliskannya dengan “Increase Investment (More capital is going in from corporates and institutional money)” (interpretasi)

Kenapa blockchain bisa meningkatkan investasi? Ada banyak angle pendapat di sini. Bisa bicara tentang investasi dalam lingkup nasional, bisa juga lingkup UKM/ startup yang lebih kecil.

Blockchain bisa meng-enable yang namanya “internet level cap table” (cap table = kepemilikan perusahaan) Dimana sebelum ada blockchain, kepemilikan perusahaan biasanya sangat terbatas, biasa ditulis di excel, tidak transparan dan tidak likuid (sampai IPO), namun dengan konsep token yang dibangun di atas blockchain, kini kepemilikan perusahaan bisa di-disrupsi dengan sifat yang unlimited, transparan, jauh lebih likuid tanpa perlu menunggu IPO alias kepemilikan saham skala internet.

Jika kita berbicara tentang investasi bagi perusahaan lokal, atau ruang lingkup nasional, tentu saja lebih baik jika kita menggunakan platform blockchain lokal. Alias middleman lokal (di awal tulisan ini saya membahas bahwa blockchain platform menghasilkan middleman jenis baru). Untuk apa kita memberikan insentif kepada middleman (miner/ block producer) luar negeri kalau investasinya atau fundraising-nya dari investor lokal kepada startup atau entitas lokal juga? 

Kalau bisa jangan ulangi kesalahan di mana restoran nasi goreng lokal harus beriklan ke entitas luar negeri hanya untuk  beriklan di daerahnya saja.

Itu adalah beberapa alasan kenapa Indonesia membutuhkan platform blockchain sendiri. Blockchain sendiri bukanlah hal yang kecil karena ada yang menyebutnya “next significant invention after internet” sampai China menyatakan diri ingin menjadi pemimpin di teknologi blockchain, sudah memiliki roadmapnya, juga India dan Australia. 

Mari kita kembangkan platform blockchain lokal!
Gunakan Vexanium atau platform blockchain lokal lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...