Longsor Sumedang Telan 16 Korban Jiwa, 26 Orang Hilang
Tanah longsor Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1) lalu telah mengakibatkan jatuhnya 16 korban jiwa. Selain itu, 26 orang lainnya belum ditemukan.
Pada Senin (11/1) dan Selasa (12/1) pagi ini tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan menemukan tiga korban baru yang tertimbun longsor. Dengan penambahan korban itu, korban meninggal dunia berjumlah 16 orang.
"(Data) berkembang dan berubah sewaktu-waktu, tergantung laporan dari masyarakat atau keluarga korban," kata Deden, Selasa.
Dalam proses pencarian, Tim SAR menggunakan dua unit alat berat, dan peralatan lainnya, termasuk alat pelindung diri bagi petugas evakuasi. "Total kekuatan personel unsur SAR yang terdaftar di posko sejumlah 1.108 orang ," kata Deden.
Bencana alam di lahan permukiman miring itu terjadi sebanyak dua kali pada pukul 16.00 dan 19.00. Longsor dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil. Dalam longsor susulan, sejumlah warga serta petugas di lapangan turut menjadi korban jiwa.
Selain korban jiwa, tercatat 3 orang mengalami luka berat. Selain itu, korban luka ringan sebanyak 26 orang. Mereka yang terdampak longsor kini mengungsi secara tersebar di rumah penduduk lain.
Terkait dengan kerugian materiil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mencatat, 14 unit rumah rusak berat dan 11 tempat ibadah rusak.
Pada umumnya, kerusakan akibat akibat bencana alam paling banyak menimpa rumah warga. Simak Databoks berikut:
Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan, proses evakuasi sempat terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengak akses jalan sempit dan pergerakan orang.
Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 - 29 Januari 2021.
Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp1 miliar.