Pandemi Tak Batasi Inovasi Gaya Busana Ramadan

Image title
13 April 2021, 19:28
Fesyen muslimah
123RF.com

Dulu sebelum pandemi Covid-19, Ramadan dan menjelang Lebaran adalah masa-masa ‘panen besar’ bagi pengusaha produk fesyen muslim. Merayakan Lebaran dan pulang kampung bertemu sanak saudara tanpa baju baru, seperti ada yang tak kurang. Dan datang lah pandemi, pulang kampung Lebaran dilarang Pemerintah, dan hasrat beli baju baru pun meredup.

Lalu, bagaimana dengan mode busana Ramadan di tengah pandemi ini? Meskipun permintaan akan pakaian muslim menurun, tetapi industri fesyen tidak mati. Kreativitas dan inovasi tak berhenti. Seperti kata maha guru manajemen, Peter Drucker, “Berinovasi atau mati”.

 

Diperkirakan pada Ramadan dan Idul Fitri 2021 ini, tak banyak yang pergi untuk merayakan hari raya. Meskipun hanya di rumah bersama keluarga atau kerabat dekat, tetap saja tradisi untuk mengenakan pakaian baru pada hari raya akan tetap ada.

Karena kebutuhan untuk berfoto mengabadikan momen tentu membutuhkan gaya busana yang sesuai. Oleh karena itu, mode fesyen Ramadan di tengah pandemi turut berubah mengikuti kebiasaan masyarakat yang banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Kerja dari rumah, bersekolah dari rumah, lebih banyak beribadah dan makan di rumah.

 

 

Dalam buku Fashion Trend 2021/2022: The New Beginning yang diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pekan lalu, ada empat tema besar fashion tahun ini: Essentiality, Spirituality, Exploitation, dan Exploration. Satu kelompok lebih mengutamakan essentiality dan spirituality,  menjadi sangat logis, berhati-hati, lebih memperhatikan keseimbangan hidup. Kelompok ini lebih memperhatikan filosofi hidup dan menghargai konsep budaya dan kekayaan lokal.

Kelompok lain, mengutamakan exploration dan exploitation, ingin segera lepas dari kungkungan pandemi dan kembali tampil dengan segala keriuhrendahannya, melepas semua emosi dan tampil kembali, bahkan secara berlebihan, seakan masuk dalam dunia baru, menjelajah berbagai kemungkinan bahkan yang terasa aneh dan di atas realita.

Perubahan aktivitas hidup kelompok urban dengan dominasi kegiatan di sekitar lingkungan rumah melahirkan gaya busana yang nyaman, minimalis, mementingkan fungsi, dan tidak banyak detail. Konsep mode busana muslim pun bergeser menjadi nuansa kasual, nyaman, homey, dan lebih mengarah pada model pakaian untuk sehari-hari.

Ada juga masyarakat yang menyukai konsep proses kerja. Yang mana, busana dengan sentuhan kreativitas dan pekerjaan tangan lebih diminati. Dan tentu ada juga masyarakat yang tetap ingin tampil keluar rumah dan tetap eksis. Sehingga lebih tepat mengenakan pakaian dengan konsep extravaganza. Seperti ketika Ramadan tahun-tahun sebelumnya.

 

Ketika industri fashion tetap berinovasi pada mode busana, tentu peminat akan tetap ada. Dan menciptakan tren berbusana juga dapat dilakukan, supaya permintaan akan fesyen tetap meningkat. Jadi, meskipun Ramadan dan Idul Fitri di rumah saja, gaya berbusana tetap selalu fresh.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...