Upaya Memajukan Industri Gim Indonesia
Sejumlah gim buatan Indonesia mendapat pengakuan baik dalam kancah nasional maupun internasional. Sebagai contoh, video gim DreadOut yang dirilis Digital Happiness yang telah diadaptasi ke layar lebar. Ada pula Ultra Space Battle Brawl dari Mojiken Studio yang lolos lima besar gim lokal Indonesia di ajang Piala Presiden E-Sport 2020.
Keduanya hanya sebagian dari pasar gim nasional yang masih dikuasai oleh gim-gim asing. Pencapaian industri gim lokal sebetulnya bukan baru terjadi dalam satu malam saja. Namun, setidaknya dalam satu dekade terakhir, para pengembang lokal terus berjuang untuk membangkitkan industri ini.
Mimpinya tak lain untuk membawa gim buatan Indonesia bersaing di kancah internasional, atau setidaknya menjadi raja di rumah sendiri. Sama halnya dengan dominasi industri gim yang terjadi di Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Potensi perkembangan industri gim di Indonesia sangatlah besar. Mengingat, pengguna internet dan penetrasi ponsel pintar terus meningkat yang juga memicu kenaikan jumlah pemain gim.
Berdasarkan laporan 2021 Mobile Gaming Report SEA, 46 persen masyarakat Indonesia mulai bermain gim (first time user) di tengah pandemi. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat kenaikan sebesar dua kali lipat dari Februari 2020 ke Januari 2021.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi momentum emas untuk mendorong industri gim Indonesia. Terlebih, ia menyebut industri ini telah membangkitkan subsektor ekonomi kreatif.
Di Kemenparekraf sendiri terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif, di mana aplikasi game developer (AGD) menempati posisi ketujuh penyumbang terbesar bagi produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif. Pertumbuhan subsektor AGD menempati posisi tertinggi kedua (4,47 persen) setelah subsektor televisi dan radio.
Kendati demikian, mengembangkan industri gim dalam negeri bukanlah perkara mudah. Ada berbagai tantangan yang perlu diselesaikan, mulai dari isu talenta digital hingga akses permodalan.
Mengutip Bisnis.com, Program Manager Asosiasi Gim Indonesia (AGI) Ardhan Fadhlurrahman menilai bahwa saat ini pangsa pasar dalam negeri masih kecil karena pengembang gim lokal rerata mengincar pasar luar negeri seperti Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat.
Pengembang lokal rata-rata hanya memiliki tim kecil dan lebih fokus mengembangkan gim premium atau berbayar. Menurut catatan AGI per Agustus 2021, Indonesia memiliki 137 produksi pengembangan gim lokal. Seluruhnya memasarkan gim ke berbagai platform, yaitu ponsel pintar (Android dan iOS), website, komputer, hingga konsol (Nintendo Switch dan PS4).
Adapun pasar gim dalam negeri saat ini didominasi oleh pemain free-to-play. Gim mereka dibuat oleh pengembang besar yang memiliki budget produksi dan promosi yang besar.
Permasalahan lainnya, Indonesia masih defisit talenta di bidang digital. Ardhan menyebut belum ada kurikulum belajar yang dapat mendukung pengembangan ekosistem gim yang lebih formal. Isu lain yang tak kalah penting adalah perihal minimnya investasi.
“Belum banyak pihak yang tertarik berinvestasi di sektor gim dalam negeri karena minimnya pengetahuan pasar terhadap industri gim. Ini menjadi chicken and egg problem, ada tidak talenta yang mau mengembangkan? Ada tidak investasinya?” katanya.
Untuk menjawab permasalahan ini, Kemenparekraf bekerja sama dengan AGI berupaya menggarap potensi pasar gim nasional. Salah satu caranya adalah mengikutsertakan 19 pelaku industri gim ke ajang internasional Gamescom dan Tokyo Game Show 2021. Tokyo Game Show acap kali menjadi kiblat perkembangan industri gim di dunia.
Langkah lainnya diambil oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan menggelar program Game Developer Exchange (IGDX) 2021. Program yang digelar pada Oktober-November 2021 ini akan mempertemukan stakeholder industri gim global dengan pemain lokal. Selain peluang kerja sama, program ini dapat membuka akses terhadap permodalan.
Sementara dari sisi infrastruktur, pemerintah tengah mengejar pembangunan jaringan telekomunikasi. Hal ini dapat memberikan ruang kreativitas yang luas bagi para pengembang gim online dan memberikan akses merata kepada masyarakat dengan koneksi yang memadai.
Ruang pertumbuhan industri gim di Tanah Air sangatlah besar. Nilai industrinya diproyeksikan menembus US$2 miliar. Sementara berdasarkan data Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020/2021, kontribusi industri gim terhadap PDB Indonesia dapat terus ditingkatkan dari porsi saat ini yang berkisar 2,19 persen atau setara Rp24,88 triliun.
Pengembangan sektor yang terkait dengan ekonomi digital memang tengah digencarkan. Seiring dengan itu, Kemenkominfo juga mendorong literasi digital masyarakat agar kemampuan yang dimiliki tidak hanya sebatas mengoperasikan gawai.
Upaya yang dilakukan Kemenkominfo untuk mendorong literasi digital antara lain ialah program Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi). Selain itu, memproduksi banyak publikasi tentang literasi digital dan pengembangan para talenta digital melalui beragam pelatihan.
Informasi lebih lanjut tentang literasi digital dapat diakses melalui info.literasidigital.id.