Kemenhan Beli AirBus, PT DI Harus Dapat Kontrak Produksi Komponennya
Pengamat militer berharap pembelian pesawat Airbus A400M akan dibarengi dengan keterlibatan PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk memproduksi komponen pesawat.
Pakar intelijen dan militer Ade Muhammad mengatakan PT DI merupakan sub-kontraktor untuk industri pesawat terbang seperti Airbus, Boeing dan lainnya. Apalagi menurut Pasal 44 Undang-Undang nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, pengadaan peralatan pertahanan harus dilakukan dengan
kontrak jangka panjang.
"Secara bisnis ekonomis, saya berharap PT DI dan industri nasional mendapatkan order spareparts dan komponen bukan saja untuk A400M saja tetapi banyak jenis pesawat buatan Airbus," ujar Ade kepada Katadata pada Kamis (18/11).
Menurut Ade, banyak yang bisa dilakukan oleh PT DI sebagai industri penerbangan nasional. Contohnya adalah pembuatan leading edge pesawat Airbus. Ade mencontohkan pada era Presiden BJ Habibie yang sukses mendapatkan pesanan komponen berupa satu batch produksi F-16 dari Angkatan Udara Amerika Serikat atay United States Air Force (USAF) dan TNI Angkatan Udara.
Terkait pembelian AirBus A400M, Ade menyebut pesawat ini merupakan alat angkut strategis yang meskipun mahal tetapi memiliki fleksibilitas tinggi dan jangkauan yang lebih baik. Secara taktis TNI akan dilengkapi sebuah sistem angkut modern yang mulai menggantikan generasi lama Hercules C130.
"Airbus A400Secara strategis dapat meningkatkan operasi militer kita," ia menambahkan..
Sebelumnya, Prabowo mengatakan pesawat A400M adalah pesawat yang dapat meningkatkan kemampuan taktis udara-ke-udara TNI Angkatan Udara karena memiliki banyak manfaat. Pesawat A400M diklaim punya kemampuan untuk mengirimkan muatan besar dan berat ke daerah-daerah terpencil.
Ia mampu beroperasi dari landasan pacu yang kasar dan pendek sehingga A400M akan memperkuat kemampuan pengangkutan udara Angkatan Udara TNI. Pesawat ini disebut Prabowo akan memainkan peran kunci dalam misi utama lainnya termasuk terjun payung dan transportasi kargo berat.
“Pesawat A400M bisa dikembangkan untuk pemadam kebakaran. A400M akan menjadi aset nasional dan landasan misi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, di luar kemampuan taktis dan udara-ke-udara,” katanya.
CEO Airbus Defense and Space, Michael Schoellhorn mengatakan kontrak dengan Kemenhan akan berlaku efektif pada 2022. Perjanjian kontrak dengan Indonesia tersebut mencakup paket dukungan pemeliharaan dan pelatihan yang lengkap.
Letter of Intent juga ditandatangani untuk akuisisi empat pesawat A400M tambahan di masa depan. Dengan minat Indonesia ini, saat ini ada 10 negara yang menggunakan pesawat A400M.
“Pesanan baru ini akan semakin memperluas jejak A400M di kawasan Asia-Pasifik,” ujarnya.