Somasi Ade Armando Kepada Sekjen PAN Eddy Soeparno Inisiatif PIS
Dosen Universitas Indonesia Ade Armando melayangkan somasi kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno. Somasi ini terkait cuitan yang disampaikan Eddy Soeparno pada akun Twitter pribadinya, menanggapi peristiwa penganiayaan terhadap Ade Armando di tengah-tengah demonstrasi mahasiswa pada Senin (11/4) lalu.
Tim kuasa hukum Ade Armando, yaitu Muannas Alaidid dan Aulia Fahmi, secara resmi mengirimkan somasi ini pada 14 April 2022.
Menurut Sekretaris Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Nong Darol Mahmada, somasi ini merupakan inisiatif PIS secara lembaga, karena posisi Ade Armando juga menjadi ketua di organisasi ini. Akan tetapi, upaya hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga yang mewakili Ade Armando.
“Karena bang Ade Armando masih dirawat intensif oleh tim dokter RS (Rumah Sakit) Siloam, maka koordinasinya dengan pihak keluarga,” kata Nong Darol melalui pesan singkat, Senin (18/4).
Nong juga menjelaskan alasan Eddy Soeparno yang mendapatkan somasi ini, terlepas dari banyaknya masyarakat yang menyampaikan tudingan serupa.
"Eddy Soeparno ini petinggi partai dan figur publik yang pernyataannya itu bisa berbahaya dan mempengaruhi masyarakat. Makanya perlu di-counter," jelas Nong Darol.
Melalui somasi ini, pihaknya sekaligus membantah tudingan yang disampaikan Eddy, bahwa Ade Armando merupakan seorang penista agama. Selain itu, mengonfirmasi ke masyarakat yang memiliki persepsi serupa dengan Sekjen PAN, bahwa persepsi tersebut tidak benar.
Sebagai Sekjen PIS, dia berpendapat bahwa Ade Armando tak semestinya menjadi korban penghakiman opini publik dengan tuduhan menista agama. Sebab, tidak ada bukti sah menurut hukum, seperti putusan pengadilan, yang menunjukkan Ade Armando melakukan perbuatan yang dituduhkan. Meski telah ada pelaporan dari masyarakat ke kepolisian.
"Kalau hanya karena laporan polisi soal penistaan agama bang Ade Armando bisa dituduh seperti itu, maka Abdul Somad, Rocky Gerung, Haikal Hasan juga bisa dituduh yang sama, karena pernah dilaporkan ke polisi," ucapnya.
Menurut Nong Darol, tak semestinya Ade Armando seorang yang dituduh melakukan penistaan agama. Dia menyebut beberapa tokoh yang pernah dilaporkan ke polisi terkait tuduhan tersebut, diantarnya Abdul Somad, Rocky Gerung, dan Haikal Hasan.
Sebelumnya, Muannas Alaidid telah memberikan ultimatum kepada Eddy Soeparno, untuk meminta maaf secara langsung kepada Ade Armando maksimal dalam waktu tiga hari sejak somasi dilayangkan.
"Apabila dalam tempo waktu 3 x 24 jam, saudara tidak menghapus cuitan tersebut dan (tidak) meminta maaf kepada klien kami melalui akun Twitter saudara, maka kami akan melakukan gugatan/ tuntutan baik pidana dan perdata," kata Muannas dalam keterangannya pada Sabtu (16/4).
Muannas menjelaskan beberapa poin di dalam somasi tersebut. Pertama, mereka menegaskan bahwa Ade Armando tidak pernah menjadi tersangka di kepolisian terkait dugaan penistaan agama. Kedua, Polda Metro Jaya telah menghentikan penyidikan melalui Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3), terkait laporan penistaan agama. Terakhir, tidak ada putusan pengadilan yang menyatakan bahwa Ade Armando terbukti bersalah melakukan perbuatan yang dituduhkan.
Dapat dilihat juga bagaimana proporsi korban kekerasan yang melaporkan ke polisi.
Muannas pun menilai cuitan Eddy Soeparno mengarah kepada dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong atau hoax. Selain itu, Muannas menganggap bahwa tuduhan di dalam cuitan Eddy merugikan dan membahayakan Ade Armando, terutama secara mental.
Somasi terhadap Eddy Soeparno bermula dari cuitan pada akun Twitter pribadinya, setelah Ade Armando mengalami pengeroyokan di depan gerbang gedung DPR/MPR, ketika demonstrasi mahasiswa sedang berlangsung.
“Saya mendukung pengusutan dan tindakan hukum kepada pelaku kekerasan terhadap AA, tapi saya juga mendukung tindakan hukum yang tegas kepada mereka yang menistakan agama dan ulama, termasuk AA,” cuit Eddy pada Selasa (12/4).
Sementara itu, Eddy Soeparno enggan mengomentari somasi ini. Eddy Soeparno malah memberikan pesan agar masyarakat senantiasa menjaga kesucian hati, menjaga lisan, dan perbuatan selama Ramadan.
“Semoga ibadah kita di bulan suci Ramadan dimudahkan dan mendapat ridho Allah SWT. Salam sehat selalu,” katanya pada Katadata.co.id Senin (18/4).