Apakah Multiverse Nyata? Begini Penjelasannya

Siti Nur Aeni
10 Mei 2022, 07:26
Ilustrasi multiverse
pixabay.com
Ilustrasi multiverse

Multiverse atau sering juga disebut multisemesta kini tengah menjadi sorotan banyak orang. Hal tersebut dipicu oleh kemunculan film supehero Dr. Strange in the Multiverse of Madness.

Film tersebut mengangkat cerita tentang multiverse yang membuat banyak penontonnya bertanya-tanya, apakah multiverse benar adanya? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasannya berikut ini.

Apa yang Dimaksud Multiverse?

Multiverse marvel sukses membuat banyak orang penasaran dengan istilah multisemesta. Mengutip dari zenius.net, disebutkan seorang fisikawan bernama Max Tegmark dalam bukunya yang berjudul Out Mathematical Universe menuliskan bahwa, semua alam semesta mungkin terdiri atas elemen, atom, atau kepulauan kosmis yang tidak memiliki ujung.

Keyakinan alam semesta yang tak berujung inilah yang kemudian memunculkan istilah multiverse. Alam semesta disebut memiliki kembaran yang dikenal dengan alam semesta paralel atau dunia paralel. Alam semesta paralel ini diyakini berjalan berdampingan dengan alam semesta yang dihuni manusia.

Dalam New Scientist dijelaskan bahwa istilah multiverse pertama kali dikenalkan oleh Hugh Everett III, seorang fisikawan dari Amerika. Berdasarkan tesis yang dituliskan, Hugh menjelaskan bahwa kita hidup di multiverse dari alam semesta yang tidak terhitung. Multisemesta ini penuh dengan salinan dari diri kita. Salinan tersebut bukan kembaran, namun diri kita versi lain.  

Teori Tentang Multiverse

Multiverse adalah hipotesis tentang kemungkinan bahwa alam semesta tidak berujung. Hingga saat ini teori tentang multiverse masih terus berkembang. Berdasarkan penjelasan di Live Science, setidaknya ada lima teori yang mendukung hipotesis tersebut. Berikut penjelasannya.

1. Infinite Universes

Ilmuwan memang tidak bisa memastikan bentuk ruang-waktu, namun sejauh ini dipercaya bentuk ruang-waktu yaitu besar-datar dan membentang tanpa adanya batas. Namun, jika ruang-waktu berlangsung sangat lama, maka hal ini dapat berulang di waktu tertentu. Pasalnya, terdapat partikel yang terbatas dan bisa diatur di ruang dan waktu.

Singkatnya, seseorang disebut dapat melihat dan menemukan versi lain dari diri sendiri yang sebenarnya merupakan versi tak terbatas. Versi lain ini disebut-sebut bisa melakukan hal-hal yang saat ini sedang kita lakukan.

2. Bubble Universes

Teori multiverse lainnya yaitu Bubble Universes. Sebuah penelitian dari kosmolog Tufts University bernama Alexander Vilenkin menyebutkan bahwa saat melihat ruang-waktu secara keseluruhan, maka kita bisa mengetahui terdapat beberapa area ruang berhenti mengembung seperti Big Bang yang menggembungkan alam semesta kita.

3. Daughter Universes

Teori ini menerangkan kemungkinan adanya beberapa alam semesta yang mengikuti teori mekanika kuantum. Teori Daughter Universes atau Many World Theory dikemukakan oleh Hug Everett. Teori ini meyakini bahwa alam semesta bisa menciptakan salinan untuk setiap kemungkinan hasil dari situasi yang terjadi.

4. Mathematical Universes

Teori multiverse ini dikemukakan oleh Max Tegmark dari Massachusetts Institute of Technology pada tahun 2012. Teori ini menerangkan bahwa struktur matematika bisa berubah tergantung keberadaan kita.

5. Parallel Universes

Dunai paralel cukup banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Teori ini bisa diterangkan sebagai kehidupan manusia dan alam semesta secara bersamaan satu dengan lainnya. Ahli kuantum percaya bahwa setiap waktu sebuah dunia paralel tercipta. Uniknya, masing-masing semesta tidak menyadari kehadiran semesta lain dan tidak bisa memastikan keberadaan semesta mana yang benar-benar nyata.

Apakah Multiverse Nyata?

Setelah mengulik tentang teori pendukung multiverse, mungkin kita masih bertanya-tanya tentang kebenaran multiverse ini. Mengutip dari Zenius.net, disebutkan bahwa secara teoritis keberadaan multiverse sangat berkaitan dengan fisika kuantum.

Sebagai pengetahuan, fisika kuantum adalah bidang fisika yang mengulas tentang hubungan materi dan energi di level partikel atau bagian fisika yang kecil. Neil deGrasse Tyson, seorang astro fisikawan asal Amerika menerangkan bahwa segala hal yang diprediksi oleh prinsip fisika kuantum ini diuji dan benar adanya.

Secara filosofis alam semesta tidak pernah membuat sesuai hanya satu. Contohnya planet, Bumi bukanlah satu-satunya planet yang ada di alam semesta ini. Maka dari itu, tak menutup kemungkinan jika galaksi bima sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini.

Dari sinilah kita bisa menarik kesimpulan bahwa tidak mustahil jika ada lebih dari satu alam semesta yang jumlahnya tidak terhingga. Meski demikian, keberadaan dari multiverse ini masih perlu diteliti dan dikaji lebih lanjut.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Intan

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...