7 Contoh Surat Pengantar dan Cara Penulisannya
Surat pengantar adalah jenis surat resmi yang digunakan untuk mengantar barang atau naskah. Surat pengantar ditandatangani oleh pejabat institusi yang memiliki wewenang, tanggung jawab, dan tugas.
Gaya bahasa baku digunakan untuk penulisan isi surat. Surat pengantar ini menjadi surat penting dalam birokrasi dan instansi. Fungsi surat pengantar yaitu menyampaikan pesan untuk kepentingan instansi.
Selain institusi, surat pengantar bisa digunakan untuk keperluan sekolah, lingkungan, instansi pemerintah, dan tujuan sosial. Contohnya mahasiswa memberikan surat pengantar dari instansi untuk penelitian.
Format Surat Pengantar
Surat pengantar termasuk surat resmi yang memiliki kepala surat, tanda tangan, bahasa baku, dan isi surat jelas. Berikut format penulisan surat pengantar:
1. Kepala Surat
- Kop Surat
Bagian kop surat berada paling atas. Ada kop naskah dinas yang berisi logi, nama instansi, alamat, dan kontak yang dihubungi. Penulisan kop surat diletakkan di tengah margin, ditulis menggunakan huruf kapital.
- Nomor Surat Pengantar
Susunan penomoran surat pengantar berada di bawah kop surat. Susunan penomoran ini terdiri dari nomor naskah, kode klasifikasi arsip surat dinas, bulan (ditulis dalam dua digit), tahun terbit, tanggal, serta nama jabatan dan alamat yang dituju.
- Contoh format penulisan nomor surat pengantar yaitu:
Nomor 12/PT.01/02/2015
12 : Merupakan nomor urut surat internal bagian acara dalam satu tahun kalender
PT.01: Kode klasifikasi arsip surat dinas bagian acara
02: bulan ke-2 (Februari)
2015: tahun
2. Batang Tubuh
Mengutip dari Modul Tata Naskah Dinas, batang tubuh surat pengantar terdiri dari nomor urut, jenis data yang dikirim, banyaknya naskah atau barang, dan keterangan.
3. Kaki
- Bagian Pengirim
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari pengirim yang tulisannya berada di sebelah kanan. Penulisan meliputi nama jabatan pembuat pengantar, tanda tangan, nama, NIP, dan stempel jabatan atau instansi.
- Bagian Penerima
Penerima berada di sebelah kiri, penulisan meliputi tanggal penerimaan, nama jabatan, tanda tangan, nama, NIP, cap instansi, dan nomor telepon.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu surat pengantar dikirim rangkap dua. Pada lembar pertama untuk penerima, sedangkan lembar kedua untuk pengirim surat. Ada juga penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.